by Redaksi - Espos.id News - Senin, 7 Juni 2010 - 21:39 WIB
Solo (Espos)--Krisis Yunani yang berdampak pada kondisi perekonomian di Eropa dan adanya perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan realisasi ekspor Solo Mei kemarin tergerus. Baik untuk komoditas batik, mebel, tekstil dan produk tekstil (TPT) rata-rata mengalami penurunan.
Berdasar data yang diterima Espos dari surat keterangan asal (SKA) yang diterbitkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, realisasi ekspor batik Mei turun jika dibanding April, yakni dari 42.700,45 kilogram dengan nilai US$756.661,51 menjadi 27.352,34 kilogram dengan nilai US$584.033,10.
Sementara, komoditas mebel juga mengalami penurunan dari 298.388,46 kilogram dengan nilai US$746.040,33 per April menjadi 275.124,47 kilogram dengan nilai US$706.340,21 pada Mei lalu. Untuk komoditas TPT, turun dari 165.809,85 kilogram dengan nilai US$ 2.124.364,98 per April menjadi 103.068,25 kilogram dengan nilai US$983.347,36 per Mei 2010.
Disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Djoko Santoso, menyampaikan penurunan realisasi ekspor terutama untuk produk TPT ini diprediksi akan terus terjadi hingga bulan-bulan berikutnya. “Ini yang saya sebutkan sebagai dampak dari perdagangan bebas, penurunan akan terus terasa sampai bulan-bulan selanjutnya,” tutur Djoko, kepada Esposin, Senin (7/6).
haw