news
Langganan

KPK Peroleh Penghargaan RAMON MAGSAYSAY AWARD - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mia Chitra Dinisari Jibi Bisnis Indonesia  - Espos.id News  -  Rabu, 24 Juli 2013 - 21:21 WIB

ESPOS.ID - Gedung KPK dan gambar penghargaan Ramon Magsaysay (insert, kiri bawah). (analisa-publik.com/rmaf.org.ph)

Gedung KPK dan gambar penghargaan Ramon Magsaysay (insert, kiri bawah). (analisa-publik.com/rmaf.org.ph)
Esposin,

JAKARTA - Tahun ini, Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi satu dari lima penerima penghargaan bergengsi di Asia, Ramon Magsaysay Award 2013.

Penghargaan diberikan, karena KPK dinilai sebagai lembaga lembaga antikorupsi independen yang sukses dan berani dalam menindak pejabat negara yang terlibat skandal korupsi. KPK tercatat sebagai penerima ke 23 dari Indonesia untuk penghargaan itu. "Lembaga ini sukses menggabungkan penindakan korupsi, tanpa kompromi terhadap pejabat berkuasa, dan mampu mereformasi dalam sistem pemerintahan, serta sosialisasi yang edukatif atas kesiagaan, kejujuran, dan partisipasi aktif masyarakat Indonesia," ujar Direktur Komunikasi Ramon Magsaysay Award Foundation (RMAF) Manuel H Hizon dalam siaran persnya.

Advertisement

KPK sendiri, bukan lembaga pertama yang pernah menerima penghargaan serupa ditingkat Asia. Namun, umumnya, penerima penghargaan dari Indonesia, adalah individu yang dinilai memberikan solusi yang berkelanjutan atas permasalahan sosial yang mengakar di negaranya masing-masing.

Sebut saja, beberapa tokoh Indonesia yang pernah menerima penghargaan serupa antara lain Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramoedya Ananta Toer, Ali Sadikin, Mochtar Lubis, Syafii Maarif, Teten Masduki, HB Jassin, Nafsiah Mboi dan Tri Mumpuni.

Sayangnya, pimpinan KPK masih belum mau menanggapi pemberian penghargaan itu ketika dihubungi Bisnis.com. "Saya pelajari dulu ya, baru saya akan jawab nanti," ujar Bambang Widjojanto dalam pesan singkatnya.

Advertisement

Berikan Solusi Selain KPK, empat penerima award itu yakni Ernesto Domingo dari Filipina, Lehpai Seng Raw dari Myanmar, Habiba Sarabi dari Afganistan, dan organisasi Shakti Samuha dari Nepal. Sementara itu, Presiden RMAF Carmencita Abella mengatakan peraih penghargaan Ramon Magsaysay merupakan individu dan organisasi yang dinilai terlibat dalam memberikan solusi yang berkelanjutan atas permasalahan sosial yang mengakar di negaranya masing-masing.

Misalnya saja, konflik bersenjata, penyakit yang mematikan, eksploitasi dan perdagangan manusia, korupsi dengan impunitas, serta instabilitas politik dan sistem tata pemerintahan yang buruk. Para penerima penghargaan ini dinilai telah mencurahkan kemampuan dan energinya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Ramon Magsaysay Award kali pertama digelar tahun 1957 lalu, sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusi indivodu atau lembaga terhadap wilayahnya. Penghargaan ini untuk mengenang dedikasi presiden ketiga Filipina terhadap negaranya.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif