news
Langganan

Konflik Sudan Memanas, 926 WNI Dievakuasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Jumat, 9 Agustus 2024 - 19:05 WIB

ESPOS.ID - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2024). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Esposin, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengevakuasi 926 WNI dari Sudan menyusul serangan artileri di El Fasher, ibu kota Darfur Utara.

"Sekitar 40 orang lainnya memilih tinggal di Sudan karena alasan pekerjaan atau keluarga," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Advertisement

Pernyataan itu disampaikannya usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Sudan Hussein Awad Ali Mohammed.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan otoritas Sudan selama evakuasi WNI, menurut Retno.

"Evakuasi ini sulit karena melibatkan banyak orang dan situasinya sangat tidak menguntungkan," imbuhnya sebagaimana dilansir Antara.

Advertisement

Otoritas Sudan menyampaikan kepada pemerintah Indonesia bahwa Kedutaan Besar Indonesia yang sebelumnya berada di Khartoum telah dipindahkan ke Port Sudan karena alasan keamanan.

"Kami mengapresiasi otoritas Sudan," katanya. "Mereka mengatakan kedutaan Indonesia masih di Khartoum, tetapi untuk alasan keamanan, saat ini beroperasi dari Port Sudan," sambung Retno.

Dia menambahkan, sekitar empat juta orang telah melarikan diri di tengah konflik Sudan. Selain menghadapi ketegangan perang, Sudan saat ini bergulat dengan berbagai tantangan kesehatan, termasuk penanganan cacar monyet, demam berdarah, malaria, dan kekurangan gizi.

Advertisement

Anadolu melaporkan bahwa telah terjadi bentrokan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di El Fasher sejak 10 Mei 2024, meskipun ada peringatan internasional untuk mengakhiri pertempuran di kota itu, yang berfungsi sebagai pusat operasi kemanusiaan untuk wilayah Darfur barat yang luas.

Menurut PBB, sejak pertengahan April 2023, tentara Sudan dan RSF telah terlibat dalam konflik yang telah menewaskan 18.800 orang dan menyebabkan sekitar 10 juta orang mengungsi.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif