news
Langganan

Keren! Guru SMP di Solo Sumbang Medali untuk Jateng dalam PON XXI Aceh-Sumut - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id News  -  Jumat, 13 September 2024 - 19:35 WIB

ESPOS.ID - Guru SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo Ardan Syaifudin berhasil mendapatkan medali perunggu dalam cabang olahraga (Cabor) pencak silat kategori seni beregu putra PON Aceh Sumatra Utara. (Istimewa)

Esposin, SOLO—Guru SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo Ardan Syaifudin berhasil menyumbang medali perunggu dalam cabang olahraga (Cabor) pencak silat kategori seni beregu putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara.

Ardan Syaifudin bersama dua rekannya, Muhammad Abdul Rozzak dan Wahyu Nian Firmansyah mewakili kontingen Jawa Tengah dalam PON XXI Aceh-Sumut.

Advertisement

Dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024), Ardan mengaku senang dan bersyukur atas prestasi yang diperoleh dalam kejuaraan PON tahun ini.

Menurutnya pertandingan PON berkesan karena bisa bertanding melawan atlet Pelatnas dan ASEAN Games. Meski harus bersaing dengan atlet nasional, dia yakin bisa tampil maksimal.

Advertisement

Menurutnya pertandingan PON berkesan karena bisa bertanding melawan atlet Pelatnas dan ASEAN Games. Meski harus bersaing dengan atlet nasional, dia yakin bisa tampil maksimal.

“Mental pasti dan down juga pasti. Maka saya perlu mengatur mental sebelum bertanding. Saya percaya dan yakin dalam hati pasti juara. Yang meyakinkan saya adalah orang tua dan orang di sekitar saya yang mendukung termasuk guru-guru di SMP Muhammadiyah PK. Saya harus tampil maksimal dan terbaik untuk Jawa Tengah, keluarga, teman-teman guru, dan diri sendiri,” kata dia.

Ardan dan tim pencak silat Jateng tampil di depan sepuluh dewan juri yang bertugas dalam pertandingan pencak silat kategori seni beregu di GOR Veteran Disporasu, Kota Medan.

Advertisement

Dia mengatakan awal babak penyisihan, tim pencak silat Jawa Tengah melawan tim pencak silat dari Bangka Belitung. Saat itu tim pencak silat Jateng menang dengan selisih 20 poin dari Bangka Belitung.

Hal itu membuat tim Jateng bisa melaju ke semifinal melawan tim dari Bali. Namun impian melaju ke final pupus karena kalah dari tim Bali.

Meskipun demikian, dia mengaku bersyukur bisa mendapat juara di PON. Karena PON adalah impian maka setiap PON selalu mengikuti dan berusaha mendapatkan juara.

Advertisement

Persiapan yang dilakukan cukup panjang dari bertanding di Pra Porprov, Porprov, Pra PON, dan PON.

“Jam terbang sangat mempengaruhi semua pertandingan, Lelah bertanding dan waktu banyak dikorbankan. Apalagi saya harus mengorbankan kesempatan mengajar di sekolah. Pengorbanan tersebut terobati saat mendapatkan juara. Ini yang saya cita-citakan mendapatkan juara di PON,” ujarnya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif