by Miftahul Khoer Jibi Bisnis - Espos.id News - Rabu, 3 September 2014 - 16:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Pengamat politik Ray Rangkuti mengingatkan pada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak tergesa-gesa menaikkan atau mencabut subsidi BBM. Menaikkan harga BBM bisa membuat pamor Jokowi runtuh.
Ray Rangkuti mengatakan Jokowi harus berani melihat lebih jauh terkait akar permasalahan yang menimbulkan kelangkaan BBM bersubsidi dan defisit anggaran pemerintah ke depan. Baca: Harga BBM Tidak Naik, Rupiah Bisa Tembus Rp14.000/dolar AS.
"Saya pikir Jokowi jangan dulu bicara kenaikan [harga] BBM atau bagaimana mencabut subsidi, lebih baik dia berani atau tidak mencokok mafia yang ada di beberapa sektor pemerintahan," kata Ray pada diskusi di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014).
Menaikan harga BBM bersubsidi, kata Ray Rangkuti, akan menimbulkan kesan bahwa Jokowi tidak jauh berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilihat dari segi karakter atau gaya kepemimpinannya. Dia menganjurkan agar secepatnya Jokowi memulai pergerakan untuk bisa mereformasi birokrasi seperti janjinya pada saat kampanye dulu.
Dengan begitu, dia akan dinilai masyarakat sebagai presiden yang didambakan rakyat. "Namun, apabila gaya Jokowi sama dengan SBY, maka lihat saja nanti, pamor dia akan runtuh gara-gara terlau cepat mengambil tindakan menaikan harga BBM," ungkapnya.