news
Langganan

Kantongi Surat Bersih dari Kasus Pidana, Yusril Siap jadi Cawapres Sejak 1999 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abu Nadzib Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 18 Oktober 2023 - 16:08 WIB

ESPOS.ID - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kanan) dan Sekjen PBB Afriansyah Noor saat menghadiri Konsolidasi Zona 4 Pemenangan Pileg PBB dan Pemenangan Capres Prabowo Subianto di Jayapura, Papua, Sabtu (23/9/2023). (ANTARA/HO-Humas PBB)

Esposin, JAKARTA — Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menerbitkan Surat Keterangan Tidak Pernah Sebagai Terpidana untuk dua tokoh nasional yang berpeluang menjadi cawapres Prabowo Subianto yakni Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra.

Surat tersebut ditandatangani Wakil Ketua PN Jaksel, Wahyu Iman Santoso.
Advertisement

Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) menegaskan dirinya siap menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Bahkan, menurut Yusril, dirinya sudah siap menjadi capres atau cawapres sejak tahun 1999.

Advertisement

Bahkan, menurut Yusril, dirinya sudah siap menjadi capres atau cawapres sejak tahun 1999.

"Kalau ditanya untuk menjadi calon wakil presiden, saya sudah siap sejak tahun 1999," kata Yusril dalam diskusi Menakar Pemilu Pasca Putusan MK di Jakarta, seperti dikutip Esposin dari Antara, Rabu (18/10/2023).

Yusril menyebut jika terpilih sebagai wakil presiden dirinya sudah paham dan tahu apa yang harus dikerjakan.

Advertisement

"Setidaknya dua tahun pertama baru bisa bekerja sebagai wapres. Tiga tahun tersisa baru mereka bekerja tapi ada pemilu, sehingga mereka akan fokus ke pemilu," katanya.

Yusril kaya pengalaman di pemerintahan. Ia pernah menjabat Menteri Hukum dan Perundang-undangan periode 1999-2001, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) periode 2001-2004, hingga sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2004-2007.

Selain itu, Yusril pernah menjadi penulis pidato presiden, mulai Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-3 RI B. J. Habibie, serta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Advertisement

"Saya juga menyiapkan bahan apa yang akan dijadikan dalam rapat kabinet," tambahnya.

Berbekal pengalamannya itu, Yusril mengatakan alangkah baiknya jika yang menjadi presiden dan wakil presiden berikutnya untuk Indonesia adalah sosok yang memiliki keahlian dan kemampuan memimpin.

Sehingga ketika dilantik, mereka langsung mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Advertisement

"Ini merupakan kepentingan bangsa dan negara, sehingga orang yang terbaik yang bisa maju dalam Pilpres (2024) ini," tukasnya.

Dia mencontohkan karier sebagai kepala Polri (kapolri) harus memiliki sejumlah syarat, mulai dari harus menduduki posisi sebagai pejabat tinggi di Mabes Polri hingga menjadi kepala polda (kapolda) daerah tertentu.

"Ini menandakan ada hal khusus yang harus dipenuhi agar mereka yang menempati jabatan kapolri benar-benar kompatibel," jelas Yusril.

Nama Yusril Ihza Mahendra termasuk dalam nama-nama bakal cawapres untuk Prabowo Subianto.

PBB, partai politik yang dipimpin Yusril, masuk dalam daftar anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres untuk Pemilu 2024.

Prabowo sedang mempertimbangkan empat nama bakal cawapres, di mana masing-masing berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan luar Jawa.

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, dalam acara serupa, menilai Yusril merupakan tokoh kandidat bakal cawapres yang dipertimbangkan Prabowo dari luar Pulau Jawa.

"Untuk tokoh dari luar Jawa ada Yusril Ihza Mahendra. Kalau Erick (Thohir) itu kelahiran Jakarta, bukan luar Jawa," kata Hendri.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif