by Redaksi - Espos.id News - Rabu, 21 Oktober 2015 - 03:10 WIB
Esposin, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat bersabar menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Ia menegaskan, Pemerintah terus berupaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan pemadaman yang dilakukan baik dari darat dan udara.
“Tapi kita harus sabar, karena lahan yang terbakar sangat luas,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai menyaksikan final Piala Presiden, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (18/10/2015) malam.
Situs Setkab.go.id, Senin (19/10/2015), Presiden menjelaskan area kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini sangat luas, bahkan di luar kondisi yang normal. Selain itu, kebakaran lahan sulit dipadamkan karena terjadi di lahan gambut yang bara apinya di bawah permukaan.
Hal ini semakin diperparah oleh El Nino, di mana terjadi kemarau berkepajangan, sehingga hujan yang diharapkan turut membantu memadamkan kebakaran lahan dan hutan tidak kunjung turun.
Presiden Jokowi menegaskan, dirinya terus memantau perkembangan kebakaran hutan dan lahan, baik melalui laporan data lapangan, gambar citra satelit maupun foto udara. Sore kemarin misalnya, menurut Presiden, di seluruh Indonesia terdapat 942 titik, termasuk di Maluku dan Papua.
Terkait penanganan korban bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan itu, menurut Presiden Jokowi, Pemerintah melalui kementerian terkait telah mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah yang terkena bencana asap.
“Obat-obatan 31 ton, masker total 3,5 juta. Rumah sakit dan puskesmas dan daerah juga kita perintahkan buka 24 jam,” ujar Presiden.
Selain itu, lanjut Presiden, Pemerintah juga menyediakan rumah singgah untuk evakuasi korban disiapkan sehingga masyarakat yang terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) juga turut ditangani.
Presiden meminta kepada pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat bersama-sama seluruh elemen masyarakat bersatu padu memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
“Saya juga meminta Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN untuk waspadai adanya situasi yang ingin dimanfaatkan untuk timbulkan keresahan,” lanjut Presiden Jokowi.