news
Langganan

Jateng Alokasikan Rp300 Juta Untuk Kampung Literasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Insetyonoto Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Jumat, 1 Juni 2012 - 22:07 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (Espos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

SEMARANG--Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PNFI) Regional II, mengalokasikan dana Rp300 juta untuk mengembangkan kampung literasi.

Advertisement

Kepala P2PNFI, Ade Kusmiadi, mengatakan kampung literasi merupakan model pembelajaran keaksaraan yang komprehensif, bukan hanya sekadar belajar membaca, menulis, dan berhitung.

”Tapi, semua aspek kehidupan dan potensi kampung yang belum digali harus diketahui masyarakat untuk dikembangkan,” katanya kepada wartawan di sela Fokus Grup Diskusion (FGD) Desain Pengembangan Model Kampung Literasi di Semarang, Jumat (1/6/2012).

Sebagai pilot project kampung literasi di Jateng, ujar Ade telah ditetapkan Kecamatan Bergas Lor, Kabupaten Semarang. Pencanangan kampung literasi direncanakan pada Juli 2012.

Advertisement

”Kami telah mengalokasikan dana Rp300 juta, guna menyiapkan desain model kampung literasi di Bergas Lor,” ujarnya.

Kampung literasi, lanjut dia, merupakan model pengembangan masyarakat melalui kemampuan keberaksaraaan, membaca dan menulis sehingga nantinya paham terhadap kehidupan sehari-hari.

Paham terhadap persoalan yang dan pemacahannya, paham tentang perubahan sosial kemasyarakatan, paham terhadap pertanian, lingkungan hidup dan lainya.

Advertisement

”Kita ciptakan budaya membaca di masyarakat. Untuk memotiviasi mereka melibatkan tokoh setempat, serta menyediakan buku bacaan sesuai kebutuhan menggunakan teks bahasa Jawa,” paparnya.

Berikutnya sambung Ade, memberikan pendampingi kepada masyarakat setempat mendirikan pusat-pusat taman bacaan dengan mendirikan gardu membaca. Setelah masyarakat sudah gemar membaca, kemudian meningkat ke gemar belajar. Dari gemar belajar ini bisa mengetahui potensi yang ada di kampung mereka untuk digali dan dikembangkan.

”Jadi kampung literasi tak hanya sekadar kegiatan membaca dan menulis, tapi mencakup segala aspek kehidupan masyarakat,” tandasnya. Dia menambahkan bila model kampung literasi Bergas Lor berhasil, nantinya akan dikembangkan di kabupaten/kota lainnya di Jateng.

”Bila kampung literasi di Jateng berhasil dibawa, akan kami bawa ke tingkat nasional. Jadi kami inginnya tak hanya memecahkan masalah keaksaaraan di Jateng, tapi nasional,” katanya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif