news
Langganan

Ini Solusi Cegah Gen Z Jadi Pengangguran ala Guru Besar FEB UI - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 17 Juli 2024 - 14:26 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pengangguran. (Freepik.com)

Esposin, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Prof. Omas Bulan Samosir, menawarkan solusi untuk mengatasi tingginya tingkat pengangguran penduduk muda berusia 15-24 tahun atau Generasi Z karena adanya ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan permintaan tenaga kerja.

"Akibatnya, kompetensi lulusan tidak sejalan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini," kata Prof. Omas Bulan Samosir, Ph.D di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7/2024).

Advertisement

Prof. Omas Bulan Samosir menyebut dinamika pasar tenaga kerja berkembang lebih cepat dibandingkan dengan dinamika kapasitas input tenaga kerja.

Untuk itu, lembaga pendidikan selayaknya memberi bekal pengetahuan bagi angkatan kerja. Namun sayangnya mereka sering kali tertinggal dalam merespons kebutuhan pasar. Kurikulum yang dirancang boleh jadi tidak selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan di dunia industri.

Advertisement

Untuk itu, lembaga pendidikan selayaknya memberi bekal pengetahuan bagi angkatan kerja. Namun sayangnya mereka sering kali tertinggal dalam merespons kebutuhan pasar. Kurikulum yang dirancang boleh jadi tidak selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan di dunia industri.

“Pengangguran itu berarti tidak atau berhenti berproduksi. Angkatan kerja yang menganggur saat ini, akan menjadi beban apabila terjadi pengangguran dalam skala besar ke depannya," katanya sebagaimana dilansir Antara.

Akibatnya, Indonesia Emas akan berisiko tidak tercapai jika terdapat satu generasi yang menjadi sumbat pencapaian pembangunan. Sementara itu, angkatan kerja tersebut diharapkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas.

Advertisement

Etos kerja juga harus dibangun untuk memastikan tenaga kerja siap menghadapi dinamika pasar kerja. Selain itu, institusi pendidikan perlu terus memperbarui kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Seorang tenaga kerja harus proaktif dalam meningkatkan keterampilan. Di sisi lain, pemerintah harus berperan dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung dunia pendidikan, misalnya memperbaharui kurikulum.

Kendati begitu, Prof. Omas berpendapat bahwa pendidikan formal saja tidak cukup. Sertifikasi vokasional dan pelatihan tambahan sangat diperlukan untuk melengkapi kompetensi lulusan.

Advertisement

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menyadari pentingnya hal ini dengan mengakui sertifikat vokasional sebagai bagian dari human capital yang dimiliki oleh pencari kerja.

“Semakin banyak sertifikat yang dimiliki seorang pelamar kerja, semakin baik peluang mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berubah," ujar Omas.

Ia menambahkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk formal dari pendidikan vokasi. Dunia pendidikan masih membutuhkan keahlian vokasional melalui sekolah kejuruan dan tetap relevan untuk menghasilkan angkatan kerja yang kompeten dalam industri.

Advertisement

Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperluas koneksi langsung antara SMK dengan dunia industri sehingga dapat terlibat dalam membangun kurikulum SMK secara berkala.

“Seharusnya industri dapat langsung bekerja sama dengan sekolah kejuruan dalam membuat atau sebagai manufaktur spare part dari industrinya," katanya.

Sebagai contoh, industri sepeda BMW di Jerman, manufaktur spare part dari sepeda BMW diserahkan kepada sekolah kejuruan dengan cara melatih sekolah kejuruan untuk membuatnya dan harga yang ditawarkan adalah harga pasar.

"Siswa sekolah kejuruan langsung mendapat gaji ketika membuatnya. Namun, Indonesia belum melaksanakan hal dan kerja sama seperti ini, dan dunia pendidikan vokasi kita masih jauh dan sangat jauh dari dunia manufaktur/industri,” ujar Prof. Omas.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Gen Z Pengangguran UI
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif