by Newswire - Espos.id News - Jumat, 10 Juli 2020 - 06:50 WIB
Esposin, JAKARTA - Indonesia menunjukkan perkembangan dalam pertempuran melawan wabah virus corona Covid-19. Kabarnya, Indonesia telah mampu memproduksi alat rapid test bernama RI-GHA COVID-19 yang cepat dan lebih akurat.
Alat berdesain sederhana ini diklaim dapat mendeteksi dengan cepat dan hasilnya dapat diperoleh langsung dalam 10-15 menit. "Deteksi cepat, hasil dapat langsung diperoleh dalam 10-15 menit tanpa membutuhkan alat tambahan atau tenaga terlatih," seperti tertulis dalam brosur rapid test ini sebagaimana dilansir Liputan6.com, Kamis (9/7/2020).
Alat uji ini juga fleksibel bisa menggunakan sampel darah kapiler, serum, plasma atau whole blood untuk mendeteksi orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pascainfeksi Covid-19.
Lonjakan Tajam! Pasien Positif Covid-19 Indonesia Tambah 2.657, Total Kasus Capai 70.736
Dalam peluncuran rapid test RI-GHA COVID-19 pada Kamis, 9 Juli 2020 di Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kehadiran produk rapid test ini memang mendesak di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Salah satu peranti yang sangat mendesak saat ini ialah rapid test dan kegiatan ini dalam upaya kita menanggulangi Covid-19 terutama yang berkaitan dengan masalah alat-alat dan peranti yang diperlukan itu," kata Muhadjir mengutip laman Antara.
Dokter Kakak Adik Semarang Meninggal, IDI Minta Tes Rutin Covid-19
Saat ini, Kemenristek melalui BPPT memiliki 2 mitra untuk memproduksi rapid test, yaitu PT Hepatika Bumi Gora Mataram dan Laboratorium Prodia.
Produk yang dibanderol dengan harga Rp75.000 belum termasuk pajak itu, menurut Muhadjir, mampu bersaing di pasaran. Dengan kehadiran produk ini membuat Indonesia tidak tergantung dengan produk dari luar negeri.
Update Covid-19 Dunia: Terbanyak, Kasus Positif di AS Tembus 3 Juta
"Jadi diharapkan produk dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri kita tanpa harus tergantung produk dari luar," kata Muhadjir.