by Newswire - Espos.id News - Jumat, 8 Oktober 2021 - 08:30 WIB
Esposin, TANGERANG – Lima orang meninggal dunia di dalam lubang instalansi jaringan Internet milik Telkom di Jalan Raya Roya, Taman Royal, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (7/10/2021). Lima orang tersebut terdiri atas tiga pekerja Telkom dan dua warga yang hendak menolong mereka.
PT Telkom Akses, menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya tiga pegawai dalam lubang instalansi jaringan internet
Melalui keterangan tertulisnya, Manager Shared Service Telkom Akses Witel Tangerang, Armunanto mengatakan, pihaknya sangat berduka cita atas insiden maut yang menimpa karyawan mitranya.
"Kami manajemen PT Telkom Akses menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tiga orang karyawan mitra kerja perusahaan di lokasi Manhole Taman Royal Tangerang,"ungkap Armunanto dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis.
"Kami manajemen PT Telkom Akses menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tiga orang karyawan mitra kerja perusahaan di lokasi Manhole Taman Royal Tangerang,"ungkap Armunanto dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis.
Baca Juga: Anies: Lapor Pak Jokowi, Covid-19 di Jakarta Terkendali
Masih dalam keterangan tertulis, PT Telkom Akses juga sudah menyampaikan secara langsung bela sungkawa kepada sanak keluarga korban.
Selain pekerja PT Telkom, dua korban terakhir yang meninggal adalah warga setempat yang berusaha menolong para pegawai instalansi tersebut.
Sehingga total korban tewas akibat dugaan menghirup gas beracun tersebut berjumlah lima orang. Jenazah para korban kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Baca Juga: UU HPP Diharap Dongkrak Pendapatan Pajak hingga Rp139 Triliun
“Saya justru dapet informasi dari Polsek itu barusan jam 4 bahwa ada dua lagi,” ujarnya di lokasi, Kamis seperti dilansir Liputan6.
Proses evakuasi juga mengalami kendala, pasalnya air yang terdapat di dalam gorong-gorong menyulitkan para petugas. Petugas sempat menyedot air tersebut menggunakan pompa.
Sampai pada akhirnya sekitar pukul 18.00 WIB korban pertama berhasil di evakuasi dan yang kedua pada pukul 18.30 WIB. Keduanya ditarik menggunakan tambang oleh petugas yang masuk ke dalam menggunakan alat pelindung lengkap, untuk melindungi diri dari dugaan adanya gas beracun.
"Yang jelas air sangat tinggi saat itu kita khawatir misalkan ada gas metan atau segala macam kita perlu penyedotan supaya abis dulu airnya,” kata Deni.