news
Langganan

Hillary Clinton: Indonesia Gagal Atasi Kekerasan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Anugerah Perkasa Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Senin, 3 September 2012 - 00:30 WIB

ESPOS.ID - Hillary Clinton (Foto: 21stcenturywire.com)

JAKARTA-- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton diminta untuk mendesak Pemerintah Indonesia agar mengambil langkah-langkah kongkrit dalam menyelesaikan masalah intoleransi keberagamaan yang kian meningkat. Clinton dijadwalkan ke Jakarta pada 3 September 2012 atau Senin.

Advertisement

Direktur Advokasi Asia Human Rights Watch  (HRW) John Sifton mengatakan Pemerintah Indonesia telah gagal mengatasi meningkatnya insiden kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok Islamis di Jawa dan Sumatra terhadap para kelompok agama minoritas. Kelompok itu termasuk dari Ahmadiyah, Kristen dan Muslim Syiah.

"Menteri Luar Negeri Clinton harus menekan Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam mengatasi meningkatnya intoleransi keberagamaan," kata Sifton dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (02/09/2012).

Pada 2011, HRW mencatat terjadi sejumlah penyerangan oleh kelompok Islamis terhadap jemaat Ahmadiyah beserta mesjid mereka yang berada pada 14 lokasi. Kekerasan terhadap jemaat Syiah di Sampang pada akhir Agustus lalu, demikian HRW, menunjukkan terus terjadinya penurunan sektor keamanan pada kelompok agama minoritas.

Advertisement

Sifton mengatakan walaupun konstitusi melindungi kebebasan beribadah, tetapi sejumlah aturan maupun keputusan pemerintah justru menghalangi kebebasan tersebut. Selain itu, peraturan itu dinilai membuat para kelompok-kelompok Islamis berani menjadikan kelompok minoritas sebagai terget mereka.

"Memegang agama minoritas tidak seharusnya membuat orang dan properti mereka menjadi berisiko," kata Sifton. "Menteri Luar Negeri Clinton harus tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk membicarakan masalah-masalah tersebut dengan tegas."

Pada 26 Agustus lalu, penyerangan, pengusiran dan pembakaran dilakukan oleh sekitar 500 orang terhadap jemaat Syiah di Sampang, Madura. Dalam peristiwa tersebut, dua orang dibunuh, sedikitnya enam luka-luka serta puluhan rumah dibakar.

Advertisement

Aliansi Solidaritas Kasus Sampang  mengidentifkasi sedikitnya tujuh pihak yang diduga terlibat dalam kasus penyerangan jemaat Syiah, Sampang, Madura pada 26 Agustus lalu. Aliansi tersebut juga meminta kepolisian untuk segera bertindak tegas dan memeriksa para pihak tersebut.

D irektur Eksekutif Human Rights Watch Group (HRWG) Choirul Anam sebelumnya mengatakan hasil pemantauan di lapangan justru menemukan bukti-bukti yang kuat rangkaian eskalasi kekerasan sistematis oleh sejumlah pihak. Hal itu baik yang hanya sekadar turut serta, memotivasi serta sampai pelaku lapangannya

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif