by Achmad Aris Jibi Bisnis Indonesia - Espos.id News - Selasa, 8 Januari 2013 - 08:11 WIB
Minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka sedikit berubah setelah penaikan dalam hari kedua kemarin.
Menurut median estimasi dari sejumlah analis yang disurvei Bloomberg sebelum Departemen Energi merilis laporan besok, persediaan minyak mentah dunia kemungkinan naik 1,4 juta barel pekan lalu.
Masih menurut survei itu, kilang minyak naik pada tingkat reratanya 90,6% dari 90,4% sementara pasokan bahan bakar juga naik.
Harga minyak mentah untuk pengiriman Februari berada pada level US$93,25 per barel, naik 6 sen pada perdagangan di New York Mercantile Exchange pada 10.40 pagi waktu Sydney. Konrak tersebut naik 10 sen ke level US$93,19 kemarin, level penutupan tertinggi sejak 18 September. Harga turun 7,1% pada tahun lalu.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Februari ditutup naik 9 sen ke level US$111,40 per barel di ICE Futures Europe Exchange, kemarin. Kontrak acuan Eropa itu ditutup pada level premium sebesar US$18,21 dari WTI berjangka, level tersempit sejak 24 September 2012.
Persedian bensin AS kemungkinan naik sekitar 2,6 juta barel pada minggu lalu, menurut median dari proyeksi 6 analis dalam survei Bloomberg. Pasokan distilasi, satu kategori yang mencakup minyak panas dan solar, kemungkinan meningkat 1,65 juta barel.