by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id News - Kamis, 18 Agustus 2016 - 18:40 WIB
Esposin, SOLO--Permintaan buah kurma di Kota Solo melonjak tajam memasuki musim ibadah haji 2016. Harga kurma pun naik hingga 50% akibat telatnya pasokan yang masuk ke kota.
Pemilik toko Asshafa, Ali Joban, mengatakan kenaikan permintaan terjadi sejak sepekan terakhir. Biasanya, harga kurma paling murah Rp30.000/kg, kini naik hampir dua kali lipat menjadi Rp50.000/kg.
Menurutnya, kenaikan disebabkan minimnya pasokan buah kurma dari sejumlah importir. Larisnya buah kurma saat bulan puasa juga menyebabkan pasokan kurma menjelang ibadah haji mulai menipis.
“Tahun ini buah kurma naik banyak, padahal tahun sebelumnya enggak begitu tinggi. Sekarang naiknya bisa mencapai 50 persen. Pasokan mulai berkurang, jadi dulu setelag puasa sudah terjual habis. Lalu biasanya menjelang ibadah haji ada droping sendiri, sekarang terlambat,” urainya saat ditemui wartawan di kiosnya yang ada di kawasan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (18/8/2016).
Beberapa buah kurma asal Mesir juga sangat sulit didapatkan. “Biasanya buah kurma Mesir iu sangat banyak, sekarang sangat minim. Bahkan, ada kabar kurma di sana banyak yang gagal panen,” tuturnya.
Selain kurma Mesir, beberapa jenis buah kurma lainnya juga mengalami kenaikan. Kurma madu yang biasanya dijual seharga Rp90.000/kg, kini naik menjadi Rp100.000/kg. Kendati demikian, dia mengaku masih bisa memenuhi permintaan pelanggan. Dia memperkirakan lonjakan permintaan oleh-oleh terjadi sepekan sebelum puncak musim Haji. Harga air zam-zam juga masih tinggi, sekitar Rp450.000/ 5 liter.
Karyawati Toko Assegaf, Dewi Nikita, mengatakan kenaikan permintaan mencapai 40% dibandingkan biasanya. Akhir pekan masih menjadi tumpuan peningkatan penjualan.
“Meski jemaah yang beribadah haji pulangnya masih lama, tetapi sudah banyak yang memesan oleh-oleh lebih awal. Setelah kurang dari sepekan sebelum pulang haji, mereka akan mengambil pesanan,” ujarnya saat ditemui wartawan di kios setempat, Kamis. Pelanggan berasal dari berbagai daerah, seperti Solo, Sukoharjo, Karanganyar, hingga Yogyakarta. Selain kurma dan air zam-zam, pelanggan juga memburu berbagai jenis oleh-oleh lainnya. Oleh-oleh tersebut diantaranya adalah kismis yang dijual seharga Rp80.000/kg, kacang arab Rp60.000/kg, dan kacang wustuk Rp240.000/kg.
Sejumlah peralatan ibadah juga laris diburu pembeli, seperti sajadah, minyak wangi, peci, tasbih, dan pakaian ihram. “Selain dipakai sendiri, beragam peralatan ibadah itu biasanya juga dibeli untuk oleh-oleh saudara,” tuturnya.