news
Langganan

Gubernur Ganjar Ingin Jateng Jadi Leader Politik Pangan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Shoqib Angriawan Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Kamis, 30 Maret 2017 - 11:00 WIB

ESPOS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Facebook.com-Ganjar Pranowo)

Gubernur Ganjar Pranowo membuka rakor dewan ketahanan pangan.

Esposin, SUKOHARJO -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, bertekad untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Jateng. Politikus PDI Perjuangan ini mengumpulkan seluruh kepala Dinas Ketahanan Pangan dari 35 kabupaten/kota se-Jateng untuk merumuskan permasalahan pangan di daerah.

Advertisement

Ganjar mengaku ingin memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Jateng juga diharapkan menjadi provinsi penyuplai kebutuhan pangan Nasional.

“Jateng harus bisa menjadi leader politik pangan. Jateng tentunya memiliki posisi tawar yang cukup bagus untuk kedaulatan pangan,” katanya saat ditemui wartawan seusai memberikan sambutan dalam rapat koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Jateng di Syariah Hotel Solo, Rabu (29/3/2018).

Menurut dia, Jateng masih dihadapkan dalam beberapa persoalan, di antaranya adalah terkikisnya lahan pertanian. Dia ingin agar lahan lestari tersebut tetap dipertahankan agar kedaulatan pangan tetap terjaga.

Advertisement

Selain itu, dia juga mendorong daerah untuk meningkatkan diversifikasi pangan. Hal ini agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada satu komoditas. Selain itu, petani juga bisa menanam tanaman dengan lebih beragam.

Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong petani dan nelayan untuk memanfaatkan teknologi. Dia memberikan contoh penyuluh pertanian yang memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pendampingan terhadap petani.

Dalam rakor tersebut dia meminta daerah untuk menyusun roadmap tentang permasalahan di lingkungannya. Hal ini untuk menemukan solusi dan tindakan yang harus dilakukan secara bersama.

Advertisement

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Suryo Banendro, mengaku akan menganalisis seluruh permasalahan dari hulu ke hilir yang ada di daerah. Pembahasan permasalahan pangan ini langsung melibatkan seluruh daerah di Jateng.

“Tahun sebelumnya, program diluncurkan langsung provinsi. Ternyata, permasalahan yang ada di daerah ini berbeda-beda, sehingga kurang efektif. Nah kali ini kami mencoba membahas masalah dan menemukan solusi bersama, harapannya akan lebih tepat,” katanya.

Dalam rakor tersebut, setidaknya ada lima pokok pembahasan, yakni tanaman pangan dan perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan, perikanan dan kelautan, industri dan perdagangan, dan ketahanan pangan.

Dari rakor yang diperoleh, lahan pertanian yang semakin sempit menjadi salah satu perhatian. Dia meminta masyarakat untuk mempertahankan lahan pertanian produktif yang sudah ada untuk kedaulatan pangan.

Ketidakstabilan harga kebutuhan pangan juga menjadi salah satu pokok pembahasan. Ketidakpastian harga sering kali menjadi permasalahan, bahkan membuat petani merugi. Oleh sebab itu, perlu ada formula khusus yang bisa menjamin kestabilan harga pangan di Jateng.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif