by Newswire - Espos.id News - Jumat, 20 Maret 2020 - 03:10 WIB
Esposin, SOLO - Saat dunia fokus menghadapi ancaman virus corona, gempa magnitudo 6,3 terjadi Kamis (19/3/2020). Gempa yang berpusat di Bali itu berpotensi sebagai pemicu tsunami.
Gempa itu terjadi pukul 00.45 WIB. Gempa Bali mengguncang wilayah Bali, Lombok, Sumbawa Barat dan Jawa Timur.
Pasien Positif Corona di Jogja Juga Ikut Seminar di Bogor
Gempa tersebut bersumber di zona outer rise Bali terjadi 12 kali gempa susulan hingga pukul 06.00 WIB. Gempa dipicu oleh adanya aktivitas patahan tepat di Zona Palung Jawa (Java Trench).
Karena patahan batuan terjadi pada bagian Lempeng Indo-Australia, maka gempa ini dapat disebut sebagai gempa intraslab, tetapi masih berada di zona sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise).
Gempa yang bersumber di zona outer rise tidak hanya sekali ini saja terjadi. Sebelumnya zona outer rise Bali pernah mengalami gempa signifikan sebanyak tiga kali.
Gempa terjadi aitu pada 9 Juni 2016 dengan magnitudo 6,0, pada 17 Maret 2017 dengan magnitudo 5,3, dan pada 9 Juni 2019 dengan magnitudo 5,1.
3 Orang Positif Virus Corona di Kaltim: 2 dari Seminar Bogor, Bertemu Pasien Solo
"Zona outer rise selatan Bali ini patut diwaspadai dan tidak boleh diabaikan. Karena zona sumber gempa ini mampu memicu gempa besar dengan mekanisme turun sehingga dapat menjadi generator tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis pagi.
Darurat Corona, ASN Wonogiri Tetap ke Kantor
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter 6,3 SR. Episenter terletak pada koordinat 11,4 LS dan 115,04 BT tepatnya di laut pada jarak 305 kilometer (km) arah selatan Kota Denpasar, Bali, pada kedalaman 10 km.