news
Langganan

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Jessica Pernah Diminta Buka Pakaian, Ini Pentingnya Mencari Bekas Sianida - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adib Muttaqin Asfar Detik Newswire Jibi  - Espos.id News  -  Jumat, 29 Januari 2016 - 14:03 WIB

ESPOS.ID - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut belum terungkap. Pengacara Jessica mengaku kliennya pernah diminta buka pakaian untuk mencari bekas sianida.

Esposin, JAKARTA -- Demi kepentingan penyidikan, polisi wanita (polwan) pernah meminta Jessica Kumala Wongso, 27, untuk melepas pakaian saat mengecek ada atau tidak bekas racun sianida terkait kematian Wayan Mirna Salihin, 27. Perempuan yang membelikan es kopi Vietnam untuk Mirna itu tidak keberatan.

Advertisement

"Penyidik dari ibu-ibu Polwan yang minta untuk membuka semua pakaian. Begitu menurut pengakuan Jessica kepada kami," kata pengacara Jessica, Andi Joesoef, Jumat (29/1/2016), seperti dikutip Esposin dari Detik.

Menurut Andi, pemeriksaan fisik tersebut dilakukan untuk mengecek apakah ada sisa-sisa racun sianida di tubuh Jessica. "Ya untuk membuktikan apa ada dalam tubuh Jessica ada bekas-bekas terkena racun atau apa. Untuk bukti penyidik mengambil keputusan," tambahnya.

Andi mengungkapkan pemeriksaan fisik dilakukan saat Jessica diperiksa untuk kedua kalinya di Polda Metro Jaya. "Waktu pemeriksaan di Polda Metro saat pemeriksaan hari kedua. Kami selaku pendamping yang masih status saksi tidak merasa keberatan untuk kepentingan pemeriksaan," kata Andi. Baca juga: Sebut Jessica Bohong, Ayah Mirna: Anak Saya Mati, yang Beli Kopi Dia!

Advertisement

Sementara itu, Polda Metro Jaya membantah penyelidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin buntu. Pasalnya, penyidik masih membutuhkan waktu untuk membuat alat-alat bukti yang didapatkan agar terkait.

Pakar hukum pidana, Ferdinan Andi Lolo, menilai hasil konsultasi yang dilakukan Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya dengan Kejakti DKI Jakarta masih jauh dari sempurna. "Ini adalah ranah hukum, masyarakat dengan informasi yang ada [berspekulasi], kita harapkan ada bukti kuat sehingga bisa membantu jaksa berperang di sidang," katanya dalam di TV One, Kamis (28/1/2016) malam.

Menanggapi penilaian publik, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti menolak anggapan bahwa polisi belum mendapatkan apa-apa. "Jadi kalau informasi sekilas sepotong, akhirnya dibaca publik seolah polisi dalam penyidikan kasus ini belum dapat apa-apa," ujarnya dalam kesempatan yang sama via telepon.

Advertisement

Dia memastikan polisi hingga malam ini masih bergerak melengkapi alat bukti seperti yang disarankan jaksa. Tujuannya, agar alat-alat bukti itu bisa berkaitan.

"Kami lakunan gelar perkara ulang, di depan Pak Kapolda, beliau paham kasusnya, mengawal, dan memberi petunjuk. Malam ini masih diperiksa 7 orang pegawai kafe, malam ini kami analisa. Kami meminta waktu [jaksa] untuk melakukan koordinasi kedua terkait apa yang diminta," terang Krishna Murti.

Salah satu barang bukti yang masih dicari polisi adalah bekas sianida yang telah membunuh Mirna. Untuk mencari bekas sianida inilah polisi berharap bisa menemukan celana Jessica yang dipakai pada 6 Januari 2016. Sayang, celana itu dinyatakan hilang karena disebut telah dibuang oleh pembantu Jessica. Baca juga: Seperti Rokok, Sianida Bisa Tinggalkan Bekas di Celana.

Sebelumnya, Kepala Laboratorium DNA RS Polri, AKBP Putut Cahyo Widodo, dalam Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Jumat malam, mengatakan setiap pelaku pasti meninggalkan jejak. Tanpa mengaitkannya dengan celana Jessica, dia mengakui bekas sianida bisa dilacak. Baca juga: Heboh Facebook “Jessica” dan Kematian Mirna Mirip Novel Agatha Christie.

"Kalau saya mengantongi rokok di sini, pasti ada bekasnya. Misalnya kalau sudah dicuci, tingkat kesulitannya lebih tinggi, tapi kita berharap masih ada [bekasnya]," katanya, Jumat malam.

Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif