by Asiska Riviyastuti Jibi Solopos - Espos.id News - Senin, 15 Juli 2013 - 10:09 WIB
Esposin, SOLO -- Masyarakat beramai-ramai menjual emas pada saat tahun ajaran baru ini. Padahal harga emas murni terus merosot bahkan sempat dipatok Rp350.000-an/gram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp550.000-an/gram.
Pemilik toko emas Nogososro, Bayu Murti, mengatakan harga emas kali ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu. Walau begitu, hal tersebut tidak menghalangi niat masyarakat untuk menjual emas dan bahkan penjualan emas oleh masyarakat meningkat.
Dia mengatakan peningkatan tersebut karena harga emas dinilai sama dengan saat pembelian dan hanya dipotong penyusutan. Hal ini sangat berbeda dengan taksiran harga dari PT Pegadaian yang terus merosot mengikuti fluktuasi harga emas. Oleh karena itu, Bayu menilai masyarakat lebih memilih untuk menjual emas dari pada digadaikan karena bisa memperoleh harga yang lebih tinggi.
“Masyarakat mulai menjual sekitar Mei lalu. Kalau dibandingkan dengan hari biasanya penjualan emas dari masyarakat meningkat 100%, tapi kalau dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu meningkat 30%,” ungkap Bayu kepada wartawan di toko miliknya, Minggu (14/7/2013).
Bayu mengatakan walau pada Minggu, harga emas murni naik menjadi Rp410.000-an/gram. Namun pihaknya tidak menaikkan harga. Hal ini karena saat harga emas turun, pihaknya juga tidak menurunkan harga. Hal yang sama juga diungkapkan pemilik toko emas Kunci Mas, Ny. Rusmono. Dia mengatakan, ada tambahan masyarakat yang ingin menjual emas. “Tapi peningkatannya tidak terlalu signifikan karena harga emas saat ini sedang turun,” tutur Ny. Rusmono.
Sedangkan pembelian emas menurut Bayu saat ini masih sepi. Hal ini disebabkan bersamaan dengan tahun ajaran baru. Bayu memprediksi masyarakat mulai banyak membeli emas setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Sepinya pembelian emas oleh masyarakat juga dikatakan Ny. Rusmono. Walau harga emas sedang turun, namun tidak banyak masyarakat yang berniat membeli emas.