by Hesti Puji Lestari - Espos.id News - Minggu, 19 Mei 2024 - 14:57 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi pengangguran (Freepik)
Esposin, SOLO -- Belakangan viral kabar menyebut ada 10 juta Gen Z di Indonesia menganggur. Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini melaporkan bahwa terdapat 9,9 juta anak muda usia 15-24 tahun di Indonesia yang tidak beraktivitas produktif dari total 44,47 juta anak muda usia 15-24 tahun atau sekitar 22,25% pada Agustus 2023.
Para pemuda berusia 15-24 tahun tersebut masuk ke dalam kategori Not in Employment, Education and Training (NEET) atau tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak sedang mengikuti pelatihan.
Kabar ini viral di media sosial dan langsung menjadi pembahasan. Apalagi setelah Wamenkeu justru menyoroti berkurangnya pajak RI jika banyak orang menganggur, termasuk Gen Z.
Tapi dilansir dari Antara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, menyampaikan bahwa penerapan ekonomi biru atau blue economy mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada 2030.
Informasi tersebut disampaikan Suharso dalam acara Paralel Event World Water Forum 2024 di Tanjung Benoa Nusa Dua, Bali, Minggu (19/5/2024).
Menurutnya, lapangan kerja baru itu terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, maupun industri-industri baru yang akan tercipta seiring implementasi dari ekonomi biru.
Beberapa industri yang diprediksi akan banyak membuka lapangan kerja antara lain industri perikanan, industri berbasis kelautan, industri perdagangan, transportasi dan logistik, serta industri pariwisata.
Selain itu, rencana ekonomi tersebut disebut juga dapat melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Geger 10 Juta Gen Z Nganggur, Bappenas Bilang Ada 12 Juta Lapangan Kerja Baru tapi Tunggu 2030"