by Newswire - Espos.id News - Sabtu, 25 Desember 2021 - 21:02 WIB
Esposin, CIANJUR -- Jalan penghubung antarkabupaten Bandung-Cianjur, tepatnya di Tanjakan Cikondang, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur sudah dapat dilewati setelah sempat tertimbun tanah longsor setinggi 20 meter pada Jumat (24/12/2021).
Jalan penghubung antarkabupaten itu terputus sementara karena tebing setinggi 50 meter longsor. Kementerian PUPR PPK 2.5 Jawa Barat (Jabar) menerjunkan dua alat berat untuk membuka kembali jalan yang tertimbun longsor.
Kepala PPK 2.5 Jabar, Ananto Wibowo, mengatakan menurunkan alat berat dan dua truk jungkit atau dump truck untuk mempercepat pembersihan material longsor setinggi 20 meter itu. Ananto mempertimbangkan antrean kendaraan memanjang dari kedua arah.
Baca Juga : Pengumuman! Malam Tahun Baru, Jalan ke Parangtritis Satu Arah
Baca Juga : Pengumuman! Malam Tahun Baru, Jalan ke Parangtritis Satu Arah
"Kami bekerja maksimal hingga siang menjelang sore. Jalan nasional Bandung-Cianjur yang sempat tertutup longsor lebih dari 6 jam berhasil dibuka kembali. Baru dapat digunakan satu jalur secara bergantian," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (25/12/2021).
Satu unit alat berat masih berupaya membersihkan material longsor yang tersisa hingga petang. Di sisi lain, satu unit alat berat lainnya disiagakan di kawasan Balai Ged-Naringgul untuk penanganan cepat.
Baca Juga : Cerita Warga Sekalus di Pedalaman Hutan Madiun Penuhi Kebutuhan Pokok
Kapolsek Naringgul, Iptu Badrum Salam, mengimbau pengguna jalan agar ekstra hati-hati dan waspada saat melintas jalur rawan bencana. "Kami siagakan anggota berseragam dibantu anggota Koramil dan Retana Naringgul. Pengawasan dan penanganan jika melihat akan terjadi bencana alam susulan," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, jalan nasional penghubung antarkabupaten itu sempat tertutup material longsor setinggi 20 meter dan panjang lebih dari 5 meter pada Jumat. Dampaknya, kendaraan dari Bandung atau Cianjur tidak dapat melintas sehingga menyebabkan kemacetan.
Rata-rata kendaraan tersebut mengangkut hasil bumi untuk dijual ke kota. Badru menyampaikan tanah longsor diduga terjadi karena hujan deras lebih dari dua jam.
Baca Juga : Stasiun Madiun Sediakan Layanan Tes PCR Dekat Loket, Segini Harganya
"Arus lalu lintas sedang sepi saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa atau material. Namun, akses jalan nasional penghubung Cianjur-Bandung terputus. Arus lalu lintas lumpuh karena ketebalan longsoran mencapai 20 meter," katanya Jumat.
Kepala Desa Malati, Ceceng Rustiawan, mengungkapkan tanah longsor sulit dibersihkan menggunakan alat manual sehingga membutuhkan bantuan alat dari Kementerian PUPR melalui PPK 2.5 Jabar.
"Jumat petang longsor terjadi. Sebelumnya hujan turun deras lebih dari tiga jam. Harapan kami alat berat segera datang sehingga jalur utama Bandung-Cianjur itu dapat dilalui kendaraan terutama yang membawa hasil bumi."