news
Langganan

Ditebus Rp 18 juta, nelayan Belawan dibebaskan perompak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Senin, 4 Juli 2011 - 17:14 WIB

ESPOS.ID - Zaini (detikcom)

Medan (Esposin)--Kasus pembajakan kapal dengan motif meminta tebusan terus terjadi di perairan Selat Malaka. Dalam kasus terakhir, seorang nelayan asal Belawan disandera beberapa hari dan baru dibebaskan setelah ditebus Rp 18 juta.

Advertisement

Muhammad Zaini ,53, menyatakan dirinya dibebaskan setelah tebusan diterima pihak penyandera. Kasus penyanderaan yang dialaminya, juga bukan kasus yang pertama.

"Sudah dua kali saya disandera, karena memang seperti itulah situasinya di sini, banyak kapal yang dirampok," kata Muhammad Zaini kepada wartawan di Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (4/7/2011).

Penyanderaan yang dialami Zaini terjadi pada Rabu (29/6/2011) dan baru dibebaskan pada Sabtu (3/7/2011). Hal itu bermula ketika Kapal Motor (KM) Sumber Utama yang membawa 29 Anak Buah Kapal (ABK) sedang melaut pada Rabu dinihari di kawasan Selat Malaka yang berjarak sekitar 49 mil laut dari Belawan.

Advertisement

Mendadak kapalnya didekati perahu bermotor. Kemudian tiga orang naik ke kapal dengan membawa granat nenas sebagai senjata. Zaini yang merupakan nakhoda kapal tersebut, kemudian dibawa turun ke perahu yang dijaga satu orang pelaku. Seterusnya dia dibawa ke kawasan Langsa, Aceh dengan berpindah perahu dua kali.

Di daratan, dia dititipkan di satu rumah warga yang menggunakan terdengar menggunakan bahasa Aceh. "Selama masa penyanderaan itu, saya diperlakukan dengan baik. Diberi makan, tidak diperlakukan dengan kasar. Mereka semua menggunakan bahasa Aceh," tukas Zaini.

Proses pembebasan Zaini dilakukan setelah pembayaran dilakukan. Fandy yang merupakan putra Zaini dan juga salah satu ABK KM Sumber Utama menjeput Zaini di Langsa, Aceh. Seterusnya dari Langsa Zaini kembali ke Medan dengan penumpang bus PMTOH.

Advertisement

Menurut Zaini, kasus perompakan kapal yang dialaminya juga banyak dialami nelayan lainnya. Namun hal itu tidak banyak dibicarakan karena memang tidak ada solusi juga. Kasus-kasus tersebut kerap terjadi, dan pembebasan dilakukan setelah tebusan diberikan.

"Bulan lalu, kapal saya juga didatangi perompak, setelah mengambil peralatan kemudian mereka pergi. Baru sekali ini saya disandera. Tapi tidak mengapa, memang begitu pekerjaan saya. Sore ini juga mau berangkat melaut lagi," kata Zaini.

(detik.com/tiw)

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Perompak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif