by Newswire - Espos.id News - Jumat, 8 Oktober 2021 - 15:16 WIB
Esposin, KUPANG — Kisah unik dialami atlet PON Papua yang dijemput dengan pikap di bandara. Si atlet kemudian duduk di bagian bak kendaraan tersebut.
Peristiwa unik itu terekam dalam video dan foto yang beredar di media sosial. Identitas atlet tersebut adalah Susanti Ndapataka, peraih emas dari cabang olahraga muaythai di PON Papua.
Dikutip dari Antara, Jumat (8/10/2021), Susanti merupakan atlet pertama yang menyumbang emas untuk provinsi Nusa Tenggara Timur di PON Papua untuk cabang olahraga muaythai.
Seusai bertanding, Susanti terbang ke NTT dan mendarat di Bandara El Tari, Rabu (6/10/2021) pagi. Pada momen itulah dia terlihat naik pikap untuk kembali ke base camp-nya.
Seusai bertanding, Susanti terbang ke NTT dan mendarat di Bandara El Tari, Rabu (6/10/2021) pagi. Pada momen itulah dia terlihat naik pikap untuk kembali ke base camp-nya.
Baca juga: MotoGP di Sirkuit Mandalika Digelar Maret 2022, Persiapan Dikebut
Ada yang menyebut bahwa Susanti tidak disambut pengurus olahraga wilayah setempat. Namun, hal itu dibantah oleh Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT, Willem Enga.
Tim pelatih telah mempersiapkan penyambutan sederhana untuk Susanti. Setelah dijemput dengan pikap, mereka langsung menuju camp.
Willem menambahkan, keputusan naik pikap dipilih sendiri oleh sang atlet, manajer, dan pelatih. Mobil itu merupakn armada jemputan dari komunitas yang menaungi Susanti.
Baca juga: Rekor! Lumpur Lapindo Jadi Bencana Metana Terbesar di Bumi
Dia pun mengaku sudah menawarkan untuk menjemput sang atlet. Akan tetapi penawaran itu ditolak oleh komunitas.
"Kami tawarkan berkali-kali kepada atlet, manajer serta pelatih untuk bersama-sama ke GOR tapi pelatih bilang, biar kami dengan komunitas yang jemput," katanya.
Sementara iru, Plt Kabiro Administrasi Pimpinan NTT, Prisilia Parera, memastikan pemprov sudah menjemput dan menyambut Susanti dengan mobil khusus. Namun pihak pelatih dan atlet memilih memakai mobil pikap.
"Tentu naik pick up bukan sesuatu yang hina. Kita hargai upaya komunitas masyarakat untuk menggunakan pick up sebagai kendaraan terbuka, mungkin maksudnya supaya lebih meriah," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa penyambutan dibuat sederhana karena masih dalam pandemi Covid-19.