by Newswire - Espos.id News - Jumat, 7 Agustus 2020 - 14:08 WIB
Esposin, JAKARTA -- Akademi Kepolisian pun turut angkat bicara terkait informasi viral tersebut. Wakil Gubernur Akpol Brigjen Agus Salim menjelaskan jika hal itu merupakan kewenangan panitia daerah (panda). Namun ia tidak menampik jika ada klausul yang berbunyi hasil swab positif Covid-19 maka gugur.
"Kalau yang ini bukan urusan Akpol, karena penerimaan merupakan kewenangan panda [panitia daerah]. Selesai panda mereka akan dites lagi di Akpol oleh panpus [panitia pusat] dalam hal ini adalah As SDM/Karo Dalpers. Memang ada salah satu klausul bila hasil swab positif maka peserta dinyatakan gugur," jelas Agus lewat pesan singkat, Kamis (6/8/2020).
Naik Motor Sendirian Tengah Malam, Seorang Remaja Jadi Korban Aksi Klithih di Jogja
"Kejadian yang sama juga terjadi di Polda Metro dan Jawa Timur, catar lulus dan memenuhi syarat, waktu mau berangkat ke panpus/Akpol ternyata hasil swab positif, terpaksa mereka tidak diberangkatkan. Memang kita kasihan kepada mereka," ujarnya dilansir dari Detik.com.
Viral! Calon Taruni yang Digagalkan 'Tes Corona Tanpa Bukti'
"Hanya mengurangi kuota kirim panda, yang meluluskan tetap panpus. Sebagai gambaran kuota kirim adalah 264, yang sampai ke panpus hanya 262 [Metro+Jatim tidak kirim], sedangkan kuota didik 250, jadi ada kemungkinan yang gagal," tutur Agus.
Dipecat di Tengah Pandemi, Pilot Bunuh Diri Gara-Gara Stres
Cuitan soal seorang perempuan yang gagal lolos tes Akademi Polisi (Akpol) di tingkat pusat karena dibilang positif Corona (Covid-19) viral di media sosial. Berdasarkan informasi ternyata perempuan ini mendapatkan ranking 1 di daerahnya saat menjalani tes masuk akpol.Pernyataan itu viral setelah diunggah melalui sebuah utas (thread) oleh akun Twitter, @siap_abangjagoo. Pemilik akun tersebut juga menyampaikan perempuan yang digagalkan itu ternyata memiliki hasil tes tertinggi di daerahnya.
Ditancapi Patok, Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Masih Boleh Ditanami