Mereka pun sontak antusias mencermati bunga bangkai raksasa itu karena baru kali pertama melihat jenis bunga tersebut. Ria Handayani, seorang anggota Komunitas Medan Petualang menuturkan keterkejutannya karena baru kali pertama melihat bunga yang sangat besar.
Dia mengaku takjub melihat bunga yang fenomenal itu tumbuh tepi sungai yang tak jauh dari air terjun. "Keren sekali ada bunga bangkai raksasa, saya baru pertama kali melihatnya," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Medan, Senin (21/10/2013).
Dia bersama rekan-rekannya tak mau kehilangan momentum berharga untuk mengabadikan bunga bangkai raksasa tersebut. Meskipun untuk melihat bunga bangkai itu, mereka harus menuruni tebing curam di tepi sungai.
Bunga ini memiliki kelopak berwarna merah dengan putik berwarna putih kekuningan. Tinggi bunga ini sekitar 1,5 meter dan biasanya bisa tumbuh hingga 3,17 meter. Bunga bangkai raksasa ini akan mekar selama 24-48 jam kemudian segera layu.
Bunga bangkai raksasa dikenal karena bau busuknya yang menyengat terutama ketika mekar penuh pada malam hari sampai dini hari. Kelopak bunga bangkai yang terbuka lebar akan menghasilkan hawa panas yang membuat baunya tersebar lebih jauh lagi. Kombinasi hawa panas dan baunya sangat memikat kumbang-kumbang besar dan kecil dari tempat-tempat lain.
Bunga bangkai merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan Pasifik termasuk di Indonesia. Sebagian besar, bunga bangkai merupakan spesies endemik.
Bunga bangkai yang merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar dan tertinggi di dunia ini termasuk tanaman dari suku talas-talasan (araceae) dengan bentuk dan ukuran umbi yang bervariasi pada setiap jenisnya. Jenis yang paling dikenal dari bunga bangkai (Amorphophallus) adalah bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau titan arum yang mempunyai nama latin Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas atau Sumatra giant amorphophallus.
Bunga bangkai ini berasal dari Sumatra, pertama kali ditemukan pada tahun 1878 oleh Odoardo Baccari seorang pakar botani berkebangsaan Italia bersama rekannya Prof Giovanni dari Turki yang memberinya nama Latin Amorphophallus titanum. Sejak itu bunga bangkai raksasa dikenal dunia.