by Redaksi - Espos.id News - Jumat, 19 Maret 2010 - 15:07 WIB
Banjarmasin--Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) jamaris Jamma menyatakan kemungkinan terjadinya kebocoran soal pada pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA sederajat masih bisa terjadi baik di percetakan maupun di sekolah.
"Kemungkinan terjadinya kebocoran soal selalu ada baik di percetakan maupun disekolah," Kata Jamaris ditemui di Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Jumat (19/3) saat akan melakukan kunjungan ke percetakan di Liang Anggang Banjarbaru bersama tim BSNP dan Diknas Kalsel.
Namun, kata Jamaris Jamna, khusus di Kalsel langkah-langkah antisipasi sudah dilakukan cukup baik dan bijaksana, mulai dari percetakan hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Menurut dia, langkah Diknas Kalsel yang mendistribusikan soal ke sekolah satu jam sebelum pelaksanaan UN merupakan langkah sangat baik, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kebocoran soal tersebut.
"Dulu di daerah lain pernah ditemukan kasus kebocoran soal di percetakan, kejadian tersebut telah diantisipasi," katanya.
Antisipasi tersebut, antara lain dilakukan dengan menempatkan anggota kepolisian di percetakan, petugas percetakan tidak boleh membawa apa pun, termasuk HP, dan di ruang percetakan dipasang CCTV.
Begitu juga dengan proses pendistribusiannya, diamankan terlebih dahulu di polres, baru satu hari sebelum pelaksanaan UN didistribusikan ke polsek-polsek.
Khusus di Kalsel, satu jam sebelum pelaksanaan, kepala sekolah baru bisa mengambil soal tersebut ke kantor polsek masing-masing dengan pengawalan aparat keamanan.
Sedangkan untuk daerah-daerah longgar atau daerah yang jauh dari pengawasan, kata dia, sepenuhnya dipercayakan kepada Diknas dan polsek masing-masing daerah.
ant/fid