news
Langganan

Bripda Nesti Aktif Bangun Jaringan Teroris JAD - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Selasa, 15 Oktober 2019 - 13:41 WIB

ESPOS.ID - Bripda Nesti saat ditangkap Mei 2019. (Detik.com- Istimewa)

Esposin, JAKARTA - Polwan berinisial Bripda Nesti Ode Samili, 23, yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat, pekan lalu, kuat diduga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Densus 88, Nesti diketahui membangun jaringan teroris JAD secara aktif.

Advertisement

"Pertama hasil pemeriksaannya, yang bersangkutan terpaparnya sudah begitu mendalam. Itu ditandai yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan jaringan JAD," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Rabu (9/10/2019).

Dua kali Bripda Nesti ditangkap oleh korpsnya sendiri karena dugaan terpapar paham radikalisme.

Terakhir, Kamis 26 September lalu, Densus 88 Antiteror menangkap Nesti di Yogyakarta, DIY. Versi lain menyebutkan Nesti ditangkap Rabu (2/10/2019) di Surakarta, Jawa Tengah.

Advertisement

Sebelumnya, Mei lalu, Densus 88 menangkapnya di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Alasan penangkapan antara lain juga karena dia meninggalkan tugasnya di Polda Maluku Utara, Ternate, tanpa izin. Bahkan dia menggunakan identitas palsu.

Setelah itu Polda Jatim mengirim si polwan ke Polda Malut "untuk dibina". Ternyata dia tetap berhubungan dengan kelompok teroris.

Kabag Penum Biro Penmas Divisi humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di, Jakarta, Rabu (9/10/2019), di Jakarta, menyatakan, "terpaparnya sudah begitu dalam, ditandai dengan yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan JAD."

Advertisement

Dua hari sebelumnya, Asep mengatakan, "Sedang didalami apa dia memaparkan ke anggota yang lain."

Menurut polisi, dari hasil pemeriksaan, entah di mana, dapat disimpulkan bahwa Nesti tertulari radikalisme dari media sosial.

Adapun penangkapan terakhir, entah di Yogya, entah di Solo, itu terjadi setelah Densus 88 mencokok Wawan Wicaksono, terduga teroris, di Salatiga, Jateng.

Polri masih melakukan pemeriksaan internal, dan nantinya Komisi Etik akan menyidangkan. Jika terbukti terpapar radikalisme secara mendalam, komisi akan merekomendasikan pemberhentian Nesti dengan tidak hormat.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif