by Abu Nadzib Anshary Madya Sukma - Espos.id News - Kamis, 27 Juli 2023 - 12:04 WIB
Esposin, BOGOR -- Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage ternyata benar terjadi di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Baik korban Bripda Dwi maupun dua pelaku yang merupakan seniornya sama-sama bertugas di satuan polisi berlogo burung hantu tersebut.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar menyebut peristiwa itu terjadi karena kelalaian pelaku yang tidak sengaja mengeluarkan pistol dari tas dan meletus.
Densus 88 bersama dengan Polres Bogor menangani kasus penembakan antaranggota satuan khusus kontraterorisme yang terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut.
"Permasalahannya sedang ditangani bersama oleh Densus dan Polres Bogor," kata Kombes Pol. Aswin Siregar di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas setelah tertembak dua rekannya, yakni Bripda IMS dan Bripka IG.
Ketiganya merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Aswin menyebut penembakan itu terjadi karena kelalaian anggota yang mengeluarkan senjata dari dalam tas hingga mengenai rekannya.
"Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas, kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya," kata Aswin seperti dikutip Esposin dari Antara.
Dia juga memastikan perkembangan penanganan kasus oleh Densus 88 Antiteror Polri dan Polres Bogor akan disampaikan kepada publik.
"Nanti, penyidik Polres Bogor dan Densus akan meng-update perkembangannya," tambahnya.
Penembakan antaranggota Densus 88 Antiteror Polri itu terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB, di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Rabu (26/7), mengatakan Polri telah mengambil tindakan dalam kejadian tersebut dengan mengamankan para tersangka.
"Keduanya diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," kata Ramadhan.
Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Barat dan Reskrim Polres Bogor untuk mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik, maupun pidana yang dilakukan kedua pelaku.
"Yang pasti, Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundungan," katanya.
Hotman Paris menyebut dua polisi yang menembak Bripda Dwi Frisco diduga dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Mendiang Bripda Dwi mengalami luka di kepala bagian belakang, tepatnya di bawah telinga sebelah kiri.
Kepastian memberi bantuan hukum itu disampaikan Hotman Paris melalui unggahan di akun Instagramnya, @hotmanparisofficial, Rabu (26/7/2023).
Akun @hotmanparisofficial mengunggah video suasana di rumah duka di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Terlihat jasad Bripda Dwi yang sudah dikremasi dengan seragam Polri lengkap berada di peti jenazah.
Terdengar tangisan orang di sekitar peti jenazah.
"Tim Hotman 911 siap bantu keluarga korban mencari keadilan! Tim Hotman 911 ada daerah Dayak! Tim Hotman 911 daerah Dayak sedang di rumah duka tapi TKP di Cikeas Bogor," tulisnya.
"Apa benar dari Densus 88 jkt?? Viral berita ini di masyarakat adat Dayak Kalimantan Barat!" lanjutnya.