by Bc - Espos.id News - Selasa, 16 Maret 2021 - 16:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor sektor pertanian pada periode Januari-Februari 2021 mengalami pertumbuhan positif. Yakni sebesar US$0,65 milliar atau 8,81 persen (Y on Y). Khusus bulan Februari 2021 sendiri, tumbuh di angka 3,16 persen year on year (Y on Y).
Pertumbuhan tersebut dinilai cukup mengembirakan karena kontribusi pertanian terhadap perkembangan ekonomi nasional cukup besar.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan kenaikan ekspor pertanian dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan sejumlah produk tanaman. Yakni tanaman obat, aromatik, rempah-rempah, lada putih, dan hasil hutan bukan kayu. Dengan kenaikan tersebut, pertanian sukses menyumbangkan angka ekspor terhadap nonmigas sebesar 94,36 persen.
"Mengawali awal tahun 2021 ekspor pertanian cukup bagus, apalagi ada kenaikan harga komoditas. Di mana ekspor pertanian selama Januari-Februari 2021 mencapai 8,81 persen," kata Kecuk.
Baca juga: Kementan Siapkan 245 Pemantau Harga Pangan saat Panen Raya, Ini Tugasnya
Tak hanya itu, lanjut dia, sektor pertanian juga mencatatkan angka surplus yang dihitung berdasarkan Neraca Perdagangan Februari 2021. Di mana angkanya mencapai 3,16 persen (Y onY). Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Februari 2021 mencapai US$30,56 milliar atau naik 10,35 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas yang mencapai 28,81 milliar US$ atau naik 10,52 persen.
Di samping itu, BPS menyebut terjadi juga peningkatan upah nominal buruh tani yang mencapai 0,35 persen atau mengakami kenaikan secara upah rill sebesar 0,18 persen.
“Performance ekspor kita dorong terus meningkat. Apa yg terjadi di Gresik melalui ekspor bersama tiga Menteri menjadi upaya kita menjaga momentum positif ekspor komoditas pertanian,” kata Kuntoro.
Baca juga: Mantap! 3 Menteri Lepas Ekspor Produk Pertanian Jatim Senilai 140 Miliar
Pemerintah menilai upaya keras masyarakat untuk menyiapkan komoditas layak ekspor, diikuti juga dengan upaya membuka akses pasar dan fasilitasi ekspor di hulu hingga hilir.
“Tentu pemerintah tidak berdiam. Komoditas kita yang terbaik, dan kita dorong agar dapat diterima baik oleh pasar dunia,” tutupnya.