by Edwina Jibi Bisnis Indonesia - Espos.id News - Kamis, 7 Februari 2013 - 19:45 WIB
Kepala Bagian Humas BNN Kombes Polisi Sumirat Dwiyanto mengatakan sejak kasus kepemilikan methylone, turunan katinona, yang melibatkan presenter kenamaan Raffi Ahmad, BNN menerima banyak laporan tentang tanaman kath dan permintaan uji laboratorium.
Sumirat memaparkan pihaknya telah meninjau langsung ke lahan tanaman kath milik warga di Puncak. BNN menemukan 55 titik lahan penanaman kath di Cisarua Utara, Cisarua Selatan, dan Cibeureum, dengan total luas berkisar 2-3 hektar.
"Masyarakat setempat mengenal tanaman ini sebagai tanaman obat kolesterol. Inilah hikmah untuk kami mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba RA. Ternyata methylone telah lama beredar tanpa diketahui keberadaannya," ujar Sumirat, Kamis (7/2/2013).
Sebelumnya, Deputi Penindakan BNN Irjen Benny Mamoto menyatakan selama ini BNN terlalu fokus menyelidiki penyebaran narkotika jenis heroin, kokain, ganja, ekstasi, dan sabu. Mereka luput atas keberadaan zat methylone yang perlahan beredar di masyarakat.
Menurut Sumirat, Polda Jawa Barat, Polres Bogor, dan Pemda setempat masih berdiskusi tentang penanganan atas pertumbuhan tanaman kath di kawasan tersebut, termasuk pemusnahan, sosialisasi kepada masyarakat, dan sebagainya.