by Newswire - Espos.id News - Rabu, 25 November 2020 - 12:54 WIB
Esposin, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dini hari tadi menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, diduga terkait ekspor benur benih lobster.
Terkait penangkapan Edhy Prabowo, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memilih menunggu perkembangan lebih lanjut dari KPK.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Prabowo sudah mengetahui penangkapan Edhy di Bandara Soekarno-Hatta pada dini hari tadi. Prabowo menunggu informasi selanjutnya dari KPK.
"Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami dan arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," kata Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
"Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami dan arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," kata Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
KPK Akui Novel Baswedan Kasatgas Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo
Dia menjelaskan Partai Gerindra mengetahui penangkapan Edhy Prabowo itu dari media. Dasco mengaku kali terakhir berkomunikasi dengan Edhy sebelum berangkat ke Amerika Serikat.
Diberitakan, Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat. Sejumlah orang turut ditangkap bersamanya, termasuk istrinya, Iis Rosita Dewi, yang merupakan anggota Komisi V DPR.
Sosok Anggota DPR Iis Rosita Dewi, Istri Edhy Prabowo yang Ikut Ditangkap KPK
Kemudian, Edhy Prabowo beserta istri dan rombongannya dibawa ke gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, untuk diperiksa.
Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto, yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhy dan Prabowo berkenalan di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol.
Ditangkap KPK, Menteri KKP Edhy Prabowo Punya Harta Rp7,422 Miliar
Di militer, Edhy hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan. Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya.
Khusus buat Eddy, dia dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Seiring dengan waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania.