by Fitri Sartina Dewi - Espos.id News - Minggu, 14 Februari 2021 - 03:30 WIB
Esposin, JAKARTA — Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon menyoroti laporan Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB terhadap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin ke Komisi Aparat Sipil Negara. Kepada KASN, Din Syamsuddin dituduh GAR ITB radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI.
Fadli Zon mengaku prihatin dengan adanya laporan tersebut. Dia juga menyebut mengenal dekat sosok Din Syamsuddin dan membantah bahwa mantan pimpinan Muhammadiyah itu adalah seseorang yang radikal.
Dia menceritakan awal mula perkenalannya dengan Din Syamsuddin ialah pada tahun 1990. Saat itu, Din masih menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah.
Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat Dinilai Tak Lazim, Mengapa?
Selain itu, dia menyebut bahwa Din Syamsuddin juga merupakan tokoh yang pertama kali mengenalkannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya kenal Bang Din Syamsuddin sejak 1990 ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah. Pernah jadi bos saya di CPDS, mengenalkan saya pada Pak @prabowo. Dia lama aktif pimpin Asian Conference on Religion n Peace (ACRP)," ujar Fadli Zon melalui akun media sosial twitter, Jumat (12/2/2021).
Baca Juga: Kristen Gray Dideportasi Via Bandara Soekarno-Hatta
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin kepada Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI.
Sy kenal Bang Din Syamsuddin sejak 1990 ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah. Pernah jd bos sy di CPDS, mengenalkan sy pd P @prabowo awal 1990an. Ia lama aktif pimpin Asian Conference on Religion n Peace (ACRP). Radikal? Kasihan yg menuduhnya krn terlalu terbatas pengetahuannya. https://t.co/106maGP4I0
Advertisement— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) February 12, 2021