by Irsad Sati Jibi Bisnis Indonesia - Espos.id News - Kamis, 5 April 2012 - 15:05 WIB
Dalam kunjungan tersebut Putri Maxima menyatakan PBB menganggap Indonesia sebagai negara paling terdepan dalam memperjuangkan akses keuangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang didasarkan pada penilaian atas praktik keuangan yang diterapkan setiap negara di dunia.
Menurut Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah, hal itu menjadi perhatian bagi PBB sehingga ingin mendengarkan lebih jauh apa yang dapat dupelajari dari pengalaman Indonesia dalam melakukan akses pembiayaan terhadap usaha kecil dan menengah di Indonesia.
“Beliau juga merujuk pada paparan Bapak Presiden pada financial inclusion di Bali pada 2010 yang secara jelas hasilnya dibawa oleh Presiden ke Forum G20 dan menjadi salah satu hal yang difinalisasi dalam kerangka Asean,” katanya seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Putri Maxima, Utusan Khusus Sekjen PBB bidang Penasehat Keuangan di Kantor Presiden, hari ini.
Terkait dengan kiprah Indonesia itu, tambahnya, Putri Maxima asal Belanda itu berkomitmen membantu Indonesia dalam menjalankan program yang memberdayakan usaha kecil dan memengah yang bersifat ke depan. “Banyak ide yang disampaikan, misalnya akses ke perbankan melalui jasa telekomunikasi dan juga bagaimana memastikan perlindungan terhadap kalangan pelaku ekonomi kecil dan menengah dalam hal pendanaan.”
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri itu, Putri Maxima mengharapkan Indonesia bisa menyampaikan program Indonesia dalam pengembangan UKM itu dalam pertemuan G20 di Los Cabos pada Juni. Hal itu, lanjutnya, tujuan agar bisa menjadi perbandingan bagi peserta pertemuan yang tergabung dalam keanggotaan negara-negara industri kelompok G20 tersebut.
“Beliau memberikan apresiasi soal Indonesia tetap konsisten dalam memajukan akses keuangan pada pelaku ekonomi lemah dan menengah dalam agenda-agenda G20. Jadi konsistensi Indonesia menjadi nilai tambah,” katanya lagi.