news
Langganan

7 Korban di Kali Bekasi Pesta Miras sebelum Meninggal

by Newswire  - Espos.id News  -  Senin, 23 September 2024 - 14:14 WIB

ESPOS.ID - Tujuh mayat tanpa identitas ditemukan di Kali Bekasi, Bekasi, Minggu (22/9/2024).

Esposin, BEKASI -- Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota mengungkap tujuh korban kasus Kali Bekasi mengonsumsi minuman keras atau miras sebelum digerebek petugas dan kemudian diduga melompat ke sungai hingga meregang nyawa. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Pol. Audy Jozie Oroh, menyatakan para korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.

Advertisement

"Keterangan saksi juga diperoleh di tempat tersebut mereka melakukan aktivitas minum-minuman beralkohol dan terindikasi juga ada senjata tajam di lokasi," katanya di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (23/9/2024). 

Kasus ini bermula ketika petugas mendapatkan informasi dari warga ada sekelompok remaja yang nongkrong sambil pesta miras dan membawa senjata tajam.

Mendapatkan laporan pengaduan tersebut, petugas dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota kemudian bergerak menuju tempat kejadian perkara untuk melakukan penggerebekan.

Advertisement

 "Pada hari Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 03.30 WIB, tim datang ke lokasi itu. Jadi, setelah melihat kedatangan tim Presisi, remaja yang berkumpul tersebut kocar-kacir. Ada yang mengarah ke perumahan warga dan ada juga yang mengarah ke Kali Bekasi," ucapnya sebagaimana dikabarkan Antara

Remaja yang mengarah ke Kali Bekasi kemudian nekat menceburkan diri ke aliran sungai tersebut hingga akhirnya ditemukan meninggal pada Minggu (22/9/2024).

"Ada beberapa yang memang tidak berani untuk meloncat karena melihat kondisi tempat yang tidak memungkinkan dan gelap, sehingga berhasil diamankan oleh Tim Perintis Presisi," katanya.

Advertisement

Petugas berhasil menggiring 22 orang remaja dalam aksi kejar-kejaran tersebut. Tiga di antara puluhan remaja yang dibawa ke Mapolres Metro Bekasi diketahui memegang senjata tajam.

"Ini dari hasil tindak kepolisian yang telah dilakukan yaitu melakukan olah tempat kejadian perkara, mengevakuasi jenazah ke RS Polri, melakukan pemeriksaan terhadap 23 orang saksi, melakukan prioritas rekonstruksi dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, serta Tim SAR," katanya.

Pihaknya masih menunggu proses autopsi korban di RS Polri Kramatjati sambil melanjutkan proses penyelidikan guna mengungkap fakta-fakta yang terjadi di lapangan terkait kasus tersebut.

"Penyelidikan ini dilakukan dengan kolaborasi lintas profesi. Jadi kami tidak hanya mengedepankan penyelidikan biasa tapi menerapkan scientific crime identification. Jadi proses ini dilakukan secara akuntabel untuk mengungkap fakta yang terjadi," kata dia.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif