by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Kamis, 16 Oktober 2014 - 08:40 WIB
Harianregional.com, SLEMAN - Arif Yulianto, 17, warga Dusun Watupecah, Pondokrejo, Tempel menjadi korban penembakan di kawasan Jumeneng, Sumberadi, Mlati, Sleman, Rabu (15/10/2014) pagi. Korban menderita tiga luka tembak dengan dua proyektil bersarang di tubuhnya.
Belum diketahui secara detail kronologi peristiwa penembakan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hingga Rabu (15/10/2014) sore, korban masih menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di ruang operasi 2, Instalasi Rawat Darurat RSUP Sardjito. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan itu.
Trisno Heru Nugroho, Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito menjelaskan pihaknya menerima pasien tersebut sekitar pukul 04.18 WIB. Korban diantar langsung oleh personel kepolisian yang bertugas di wilayah hukum Polres Sleman.
Usai menerima dan melakukan pemeriksaan menyeluruh, pasien belum dapat segera dioperasi lantaran kondisi tubuh terlampau lemah. Tim RSUP Dr Sardjito selama beberapa jam baru dapat melakukan pemantauan dan tindakan medis untuk memperkuat fisik pasien.
Sekitar tiga jam kemudian, tim medis menilai kondisi Arif membaik sehingga dapat dilakukan tindakan operasi. Adapun operasi dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB di ruang operasi 2, IGD.
"Luka tembak di perut sebelah kanan tembus ke kiri. Karena kompleknya pelaksanaan operasi, untuk mengambil proyektil sampai saat ini [kemarin sore] belum selesai. Karena operasi yang dilakukan menyangkut tiga disiplin ilmu kedokteran," ungkap Heru di RSUP Sardjito, Rabu (15/10/2014).
Mengingat pasien masuk dalam kategori anak-anak, operasi ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah anak, Yulius Chandra dan Rochadi. Fokus penanganan operasi terletak pada tiga bagian, yakni saluran pencernaan, kandung kencing dan tilang tangan kiri. Khusus di bagian saluran pencernaan, ada sejumlaha yang terkena tembakan. Adapun dari tiga titik yang seharusnya operasi, hingga Rabu (15/10/2014) sore proses operasi baru menangani saluran pencernaan.
"Baru kemudian saluran kencing dan terakhir tulangnya. Saya tidak tahu persis, kapan akan selesai," ungkapnya.