by Newswire - Espos.id News - Kamis, 27 Mei 2021 - 12:31 WIB
Esposin, JAKARTA -- Kehebohan dibuat Badan Meteolorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setelah beredarnya pesan peringatan gempa berskala 8,5 magnitudo. Dalam pesan tersebut, BMKG memberikan peringatan dini tsunami di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Nusa Tenggara Timur, hingga Jateng.
Belakangan diketahui bahwa peringanan dini tsunami akibat gempa itu tidak ada. Insiden itu terjadi lantara adanya kesalahan pada sistem peringatan dini tsunami.
Kehebohan ini bermula saat tangkapan layar pesan singkat berisi peringatan gempa ini diunggah oleh sejumlah warganet di Twitter. Pesan ini berisi peringatan dini tsunami untuk Provinsi Jawa Timur, NTB, Bali, NTT, hingga Jawa Tengah. Gempa disebut berkekuatan 8,5 magnitudo.
Baca Juga: 15 Tahun Gempa Bantul, Warga Masih dengar Dentuman 6 Bulan Setelahnya
"Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG," bunyi pesan yang dikirim oleh KominfoBMKG seperti yang dilihat pada Kamis (27/5/2021).Pusat Gempa Nasional/InaTEWS BMKG Jakarta saat ini dalam kondisi aman. Maslah ini sedang kita investigasi. pic.twitter.com/wAEEUvdlRW
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) May 27, 2021
BMKG menjelaskan bahwa pesan ini terkirim karena kesalahan sistem pengiriman 'test'.
"Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST--Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG,...::BMKG," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Rahmat Triyono saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca Juga: KPK Mati Kutu di Era Jokowi dan Mahfud MD, Politikus Demokrat: Prediksi Saya Meleset
Uniknya, insiden ini terjadi bertepatan hari terjadinya gempa Bantul 15 tahun lalu. Saat itu, Bantul diguncang gempa berkekuatan 5,9 skala Richter dengan pusat gempa di Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul. Gempa meluluhlantakkan Bumi Projotamansari ini.