news
Langganan

WABAH EBOLA : Negatif Ebola, Warga Madiun Dipindahkan dari Ruang Isolasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id News  -  Rabu, 5 November 2014 - 17:15 WIB

ESPOS.ID - Simulasi penanganan Ebola di UGM, Selasa (28/10/2014). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Esposin, MADIUN - Pasien suspect ebola, Muklis, 29, warga Gemarang, Kabupaten Madiun, segera keluar dari ruang isolasi RSUD dr. Soedono Madiun setelah hasil tesnya dinyatakan negatif.

"Mulai Rabu sore ini atau besok, pasien suspect ebola yang selama ini dirawat di ruang isolasi sudah bisa dipindah ke ruang rawat inap biasa," kata Kepala Pelayanan Medik RSUD dr. Soedono Madiun Sjaiful Anwar, kepada wartawan, Rabu (5/11/2014).

Advertisement

Menurut dia, keputusan untuk mengeluarkan atau memindah pasien dari ruang isolasi karena pihak RSUD dr Soedono Madiun telah menerima konfirmasi secara resmi dari Kementerian Kesehatan melalui telepon tentang hasil uji laboratorium yang bersangkutan.

"Sesuai hasil uji laboratorium, yang bersangkutan dinyatakan negatif ebola. Pihak Kemenkes telah menelepon langsung ke pimpinan RSUD dr Soedono," kata dia. (Baca: Pulang dari Liberia, TKI Asal Madiun Suspect Ebola) 

Selain hasil uji laboratorium yang negatif, kepindahan dari ruang isolasi ke ruang rawat inap biasa juga disebabkan kondisi pasien yang terus membaik.

Advertisement

"Suhu tubuhnya normal dan jumlah trombositnya juga sudah naik mendekati normal," jelas Sjaiful.

Suhu tubuh pasien saat diperiksa telah normal yakni 37 derajat Celcius. Demikian juga, jumlah trombosit yang sebelumnya hanya 48.000, kini sudah naik menjadi 96.000.

Ia menambahkan, meski telah dirawat di ruang rawat inap biasa, nantinya tetap ada beberapa standar pelayanan yang dilakukan untuk merawat Muklis, di antaranya kewajiban penggunaan masker bagi pengunjung dan pengawasan ketat.

Advertisement

Hal itu karena masa inkubasi ebola akan berlangsung hingga 15 November mendatang.

"Selain itu, pasien juga masih butuh perawatan karena ia positif terkena malaria. Jadi masih terus dipantau perkembangannya," tambahnya.

 

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif