by Nugroho Meidinata - Espos.id News - Sabtu, 19 Desember 2020 - 12:57 WIB
Esposin, SOLO -- Presiden Jokowi telah mengumumumkan bahwa vaksin Covid-19 gratis tanpa persyaratan apapun.
Menindakanjuti hal tersebut, Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengaku pihaknya saat ini bersama-sama lembaga terkait sedang mendalami skema vaksinasi.
Cara Sukarelawan PMI Sragen Tangkal Corona: Berusaha Selalu Bahagia
"Setelah skema ini dirampungkan, maka akan disosialisasikan segera kepada pemerintah daerah dan masyarakat," ujar dia dalam rilis yang diterima Esposin pada Sabtu (19/12/2020).
"Setelah skema ini dirampungkan, maka akan disosialisasikan segera kepada pemerintah daerah dan masyarakat," ujar dia dalam rilis yang diterima Esposin pada Sabtu (19/12/2020).
Ia menambahkan pihaknya akan terus menyiapkan kesiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tengah masyarakat, seperti fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatan.
Banding Mantan Direktur RSUD Sragen Justru Kuatkan Putusan PN Tipikor
Di kesempatan yang sama, Lucia Rizka Andalusia, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan POM menyampaikan meski vaksin Covid-19 gratis, prosedur pemberian kepada masyarakat juga harus terjamin.
BI Beri Waktu Tukar 6 Pecahan Rupiah Lama hingga 28 Desember 2020
“Sesuai arahan bapak Presiden terkait penyediaan vaksin Covid-19 bahwa seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin termasuk tahapan uji klinik fase III. Sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia, Badan POM berkewajiban mengawal ketat keamanan khasiat dan mutu vaksin Covid-19, sebelum dan selama digunakan dalam program vaksinasi nantinya," beber Lucia.
Seorang Ibu Pasang Iklan di Koran Umumkan Coret Anak Kandung dari KK
Evaluasi vaksin tersebut dilakukan oleh Badan POM dan Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin di antaranya dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan para ahli di bidang vaksin. Pengambilan keputusan berdasarkan landasan ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan bersifat independen.
“Untuk EUA, rekomendasi WHO menyebutkan data interim pengamatan 3 bulan setelah penyuntikan dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," ungkap Lucia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif Covid-19
Selain itu, ia menyampaikan bahwa uji klinik fase III di Bandung berjalan sesuai timeline yang direncanakan, semua relawan sudah mendapatkan dua kali penyuntikan diikuti pemantauan dengan periode 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan, untuk memastikan keamanan dan khasiat vaksin tersebut. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, vaksin yang diproduksi Sinovac juga diuji klinik di negara-negara lain termasuk Brazil, Turki, dan Chili.
“Peneliti akan mengumpulkan data-data tersebut dan melakukan analisis untuk kemudian dilaporkan ke Badan POM, yang selanjutnya dilakukan evaluasi sebelum vaksin digunakan untuk program vaksinasi," jelas dia.
Gagal Bobol Rumah, Pria Ini Meninggal Setelah Lehernya Terjepit Jendela