by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Jumat, 17 Oktober 2014 - 15:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA-Terkait kasus pemukulan polisi, adik tersangka, JB, Wilhermus Willy menuntut polisi berlaku adil menangani kasus tersebut. Menurut dia, kronologi peristiwa tidak seperti yang diberitakan sebelumnya.
"Kakak saya itu dipukul lebih dulu oleh polisi berkali-kali," kata Willy.
Menurut Willy, kronologi kejadian bermula saat dia bersama kakaknya berboncengan sepeda motor melintas depan Balaikota Jogja, Rabu (15/10/2014). Willy duduk di depan mengenakan helm, sementara JB dibonceng di belakang tidak mengenakan helm. JB tidak mengenakan helm karena terburu-buru. JB diminta Willy mengantarkan dia kuliah pukul 10.00 WIB di kampus di Jalan Adisutjipto.
Ketika sampai di Simpang Balaikota Jogja, lanjut Willy, ia berhenti karena lampu traffick light menyala merah. Keduanya pun didatangi polisi dan menanyakan agar kembali lagi ke asrama untuk mengambil helm.
"Kami sudah minta maaf karena sedang buru-buru takut telat masuk kampus," papar Willy.
Namun, salah satu anggota polisi, kata Willy, berbicara yang membuat JB tersinggung hingga terjadi pertengkaran mulut. JB pun diakui Willy dipukul berkali-kali menggunakan helm, kemudian satu anggota polisi lainnya ikut membantu memegang badan JB.
Melihat kejadian tersebut, Willy pun pulang ke asrama dan menceritakan kejadian tersebut pada teman-temannya. Saat teman-temannya mendatangi lokasi kejadian, dua anggota polisi sudah tidak ada karena dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Mereka akhirnya dibawa ke Polresta Jogja.