by Redaksi - Espos.id News - Sabtu, 18 Februari 2017 - 12:01 WIB
Esposin, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) merespons ribut-ribut soal mahasiswanya yang melakukan aksi tak pantas saat demonstrasi. Dalam aksi itu, demonstran dengan almamater warna hijau tampak memotong leher ayam di atas foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (16/2/2017).
Melalaui Twitternya, @UNJ_Official, Kamis (16/2/2017), UNJ menyatakan akan menelusuri gambar dan video aksi sekolompok mahasiswa yang menggunakan almamater UNJ yang beredar di media sosial. Pihak UNJ sedang menelusuri kabar tersebut dan akan menindaklanjutinya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi mahasiswa BEM UNJ menuai reaksi keras dari publik. Kecaman diungkapkan sejumlah aktivis perlindungan hewan lantaran demonstrasi itu mempertontonkan tindakan keji terhadap hewan.Mnanggapi bredarny gmbr/vdeo aksi sklmpk mhs yg mngnakan almamater UNJ di Medsos,pihak UNJ sdg mnlusuri kbnrn berita tsb&akn mnindaklnjutiny
— UNIV. NEGERI JAKARTA (@UNJ_Official) February 16, 2017
Dari video yang beredar, BEM UNJ mempertontonkan aksi demonstrasi sambil menyembelih seekor ayam di atas foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan meneriakkan takbir, perwakilan mahasiswa menggorok leher ayam dengan perlahan. Saat dipotong lehernya, ayam itu tak langsung mati dan kabur dari arena demonstrasi. Salah seorang mahasiswa lantas mengambil kembali ayam itu untuk dikucurkan darahnya ke gambar Jokowi dan JK.
Aktivis perlindungan hewan Doni Herdadu mengunggah ulang foto dan video itu. Aktivis Animal Defenders Indonesia itu juga menulis kecamannya. “Dan ini jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan macam begini,” tulis akun Doni Herdadu Rabu (15/2/2017).
Tak berselang lama, Postingan Twitter resmi UNJ tersebut kemudian dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah dan mendapatkan tanggapan beragam dari netizen. Netizen menuntut pihak BEM UNJ untuk melakukan klarifikasi, Jumat (17/2/2017).