news
Langganan

UN ONLINE 2015 : Ini 2 SMK Swasta yang Bersedia Jadi Percontohan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rima Sekarani Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Rabu, 18 Februari 2015 - 07:20 WIB

ESPOS.ID - Foto Ilustrasi UN JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

UN online 2015, 2 SMK swasta bersedia menjadi percontohan ujian dengan sistem baru ini.

Harianregional.com, SLEMAN-Dua SMK swasta menambah daftar sekolah yang bersedia menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) dengan sistem online di Kabupaten Sleman. Meski demikian, enam sekolah yang saat ini telah menyatakan kesanggupannya masih harus menjalani proses verifikasi kelayakan.

Advertisement

Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Eri Widaryana mengungkapkan sebelumnya memang hanya ada empat sekolah yang bersedia menyelenggarakan UN online. Di antaranya yaitu SMK Negeri 2 Depok, SMK Negeri 1 Godean, SMK Negeri 1 Kalasan, dan SMK Negeri 1 Seyegan.

“Setelah dipanggil ke provinsi, SMK Penerbangan AAG Adisucipto dan SMK Muhammadiyah Prambanan kemudian menyatakan kesediaannya,” kata Eri saat ditemui Harianregional.com di ruang kerjanya, Selasa (17/2/2015).

Soal alasan tidak adanya sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat yang bersedia, Eri mengatakan bukan hanya keterbatasan fasilitas yang jadi kendalanya. Pihak sekolah lebih dicemaskan dengan kondisi psikologis siswa yang bisa jadi merasa lebih tertekan jika diterapkan UN online.

Advertisement

“Hasil UN SD dan SMP itu digunakan untuk masuk jenjang yang lebih tinggi. Guru khawatir, jika siswanya mengerjakan UN online sementara dia tahu sekolah lain tidak, itu akan menimbulkan kecemasan karena beda sistem. Takutnya, siswa yang seharusnya mampu mengerjakan bisa jadi jelek nilainya. SMA juga lebih memberatkan kondisi faktor psikologis anak,” ucap Eri menerangkan.

Namun, kesiapan fasilitas dan infrastruktur sekolah memang harus diutamakan. Jangan sampai siswa panik karena terjadi kendala teknis saat UN online berlangsung.

“SMK yang menyatakan kesediaannya itu pun rata-rata yang punya jurusan teknik komputer jaringan. Jadi dari sisi fasilitas memang sudah lebih siap,” kata dia.

Advertisement

Meski demikian, enam SMK yang menyatakan kesediaannya tersebut masih harus menjalani sejumlah tahap verifikasi sebagai indikator apakah sekolah bersangkutan memang mampu melaksanakan UN online. Eri menambahkan, verifikasi tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Terpisah, Kepala SMK Penerbangan AAG Adisucipto, Yulianto Hadi menyatakan siap menjalani verifikasi infrastruktur demi dinyatakan layak menyelenggarakan UN online.

“Di tempat kami tidak perlu persiapan khusus. Bandwidth maupun power supply sudah siap. Jumlah komputernya juga ada lebih dari 100 unit, sementara total peserta UN ada 286 siswa,” ungkapnya saat dihubungi Harianregional.com, Selasa siang.

Yulianto memaparkan, baik guru maupun siswanya sudah familiar dengan pengoperasian komputer dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu juga menjadi pertimbangan utama pihaknya menyatakan bersedia menerapkan sistem online.

“Sebenarnya bagi sekolah yang sudah siap, keuntungannya banyak sekali. Lebih efisien dan resikonya kecil. Apalagi selama terkadang kualitas kertas soal buruk sehingga itu juga menyulitkan siswa,” paparnya.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif