news
Langganan

Uji Coba Makan Bergizi Gratis Berlanjut, Ortu Beri Masukan Sayur Berkuah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id News  -  Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:27 WIB

ESPOS.ID - Siswa SDN Mijen, Jagalan, Jebres, Kota Solo antre mengambil paket makan bergizi gratis di halam sekolah setempat, Rabu (14/8/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO—Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di Solo dilanjutkan di tiga sekolah yakni di SDN Sabrang Lor, SDN Gulon, dan SDN Mijen, Senin-Jumat (12-16/8/2024). Orang tua siswa memberikan beberapa masukan terkait lauk yang disajikan.

Pelaksanaan makan bergizi gratis juga sempat dilaksanakan di dua sekolah lain yakni SDN Tugu dan SDN Jagalan. Sedangkan SDN Sabrang Lor sudah digunakan untuk uji coba sejak pertama pada akhir Juli 2024 lalu.

Advertisement

Esposin menyambangi salah satu sekolah yang digunakan untuk uji coba tahap kedua, yakni SDN Mijen yang beralamat di Jl. Kalimadahan No.50, Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Pembagian makan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketika ditemui awak media, Kepala SDN Mijen, Sabdo enggan memberikan keterangan. Namun, berdasarkan pantauan Esposin, Rabu (14/8/2024) siswa kelas I sampai kelas VI secara bergiliran antre mengambil makan gratis. Jumlah siswa berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik), berjumlah 242.

Setelah antre, para siswa kembali ke kelas masing-masing untuk menyantap satu paket makan berat yang dikemas dengan wadah dari plastik. Terdapat dua varian menu yang disajikan, menu pertama yakni nasi, ayam tepung, oseng tahu toge, pepaya, dan susu kotak. Menu kedua, yakni nasi, ayam suwir, sayur, pisang, dan susu kotak.

Advertisement

Sejumlah orang tua siswa memberikan masukan agar sayur yang disajikan lebih berkuah. Salah satu orang tua siswa asal Jagalan, Jebres, Rika Trisuryani, 37, mengatakan baiknya ke depan lebih banyak sayur.

“Mungkin sayurnya lebih ke arah, sejenis yang klorofil ya, semacam brokoli, bayam, sayur, atau sawi yang hijau-hijau dulu lah. Saya lihat kok ini toge, kobis, sama sawi putih,” kata dia ketika ditemui awak media di SDN Mijen, Rabu (14/8/2024).

Dia mengusulkan agar sayur yang diberikan lebih berkuah. “Mungkin sayurnya yang berkuah lah, biar anaknya mau makan. Kan ini garingan, seperti oseng-oseng sama ayam tepung,” kata dia.

Meski begitu, dia mengatakan makanan yang diberikan sudah mencakup empat sehat lima sempurna. Menurut dia, paket makanan itu sudah cukup bagus untuk anak-anak. Meski disajikan makan gratis di sekolah, dia tetap menyiapkan sarapan untuk anaknya.

Advertisement

“Takutnya, ini kan makannya dibagikan siang atau pagi kita tidak tahu jamnya. Jadi kita sarapan sekadar empat suap sampai lima suap,” kata dia.

Dia mengatakan sudah tiga hari sejak Senin (12/8/2024) anaknya mendapatkan makan gratis di sekolah. Menu yang disajikan pun sedikit ada varian, misalnya, Reni mengatakan ada yang pada hari pertama yang menjadi lauk adalah ayam kecap. “Mungkin kalau bisa, ke depannya ke arah ikan ya, biar ada variasi lauk,” kata dia.

Dia mengaku menyambut baik adanya program makan bergizi gratis lantaran bisa meringankan pengeluaran harian di rumah. Terlebih bagi siswa kelas IV sampai VI yang pulangnya lebih siang, orang tua tidak perlu lagi menyiapkan makan.

Hal serupa disampaikan orang tua siswa lain, Teni Sofianingsih 31. Dia menyarankan agar sayur yang disajikan lebih variatif dan tidak kering. Menurut dia, akan lebih baik jika sayurnya berkuah. “Mungkin sayurnya kadang diganti kuah, jadi tidak kering terus,” kata dia.

Advertisement

Meski begitu, Warga Jagalan Jebres itu mengatakan program makan gratis ini bagus untuk anak agar mengurangi jajan di luar. Terlebih menurutnya banyak jajanan di luar yang tidak sehat untuk siswa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menjelaskan uji coba makan bergizi gratis berpindah tempat untuk mencari formulasi tambahan termasuk memitigasi risiko. 

“Berpindah sekolah untuk mencari formulasi dengan cara berpindah sekolah. Rencana pemerintah sambil menjaring kemudahan, kesulitan, dan menyiapkan mitigasi risiko apa saja yang akan diberikan pemerintah pusat untuk program ini,” jelas dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (13/6/2024) siang.

Menurut Dian, uji coba tahap pertama di sejumlah sekolah berlangsung 11 hari dan telah selesai. Dinas Pendidikan Kota Solo mendukung uji coba program makan bergizi gratis dengan mengusulkan sejumlah sekolah.

Advertisement

“Ya memang konsepnya begitu, kalau satu sekolah saja tidak terlihat. Setiap sekolah memiliki kendala sendiri-sendiri. Yang perlu diantisipasi kendalanya itu jadi uji coba dilakukan pindah-pindah,” papar dia.

Dian menjelaskan sekolah khususnya guru kini dapat memilih jenis makanan sesuai selera muridnya di pagi hari. Para guru dapat menentukan menu dari sejumlah pilihan yang ditawarkan GoTo sebagai pihak ketiga yang menjalankan uji coba makan bergizi gratis.

“Di dalamnya ada buah dan susu. Tak sekadar makan namun bergizi, ada suplemen lain ada bergizi,” jelas Dian.

Dian mengatakan dinasnya sebagai penerima manfaat sehingga tidak melibatkan pakar gizi maupun organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. Pelaksana uji coba makan bergizi gratis dilakukan tim dari Jakarta.

“Kelihatannya uji coba akan dilanjutkan ke SMP. Kami telah mengajukan beberapa sekolah,” ujar dia.

Menurut dia, pihaknya mengajukan sejumlah SMP yang memiliki siswa dari keluarga miskin terbanyak supaya uji ba makan bergizi gratis memiliki banyak manfaat bagi penerimanya. Sekolah juga bisa memberikan evaluasi.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif