by Sukirno Adib M. Asfar Jibi - Espos.id News - Minggu, 16 Agustus 2015 - 22:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Belum ada keterangan resmi tentang penyebab Pesawat Trigana Air hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Sentani menuju Bandara Oksibil, Papua, Minggu (16/8/2015) sore. Namun, beredar kabar pesawat jatuh menabrak Gunung Tangok karena cuaca buruk.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan J.A. Barata mengakui di Bandara Oksibil tidak ada stasiun meteorologi. Karena itu, cuaca hanya disampaikan melalui personel di tower Bandara Oksibil. Hal itu berbeda dengan di bandara pada umumnya di mana pilot bisa mendapatkan gambaran kondisi cuaca sebelum berangkat.
"Saat ini sedang dilaksanakan koordinasi dan persiapan oleh personel Basarnas Kabupaten Jayapura Papua untuk proses evakuasi pada esok hari," ungkap J.A. Barata, Minggu (16/8/2015).
Pada Pukul 17.30 WIT, diperoleh informasi dari Kapolres Pegunungan Bintang bahwa ada masyarakat yang memberikan informasi telah melihat pesawat terbang rendah di daerah Bape. Selanjutnya, tim pencari melakukan pengecekan terhadap kebenaran informasi tersebut oleh Polres Pegunungan Bintang di wilayah Bape.
Kronologis kejadian sekitar pukul 14:22 WIT, pesawat lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Oksibil dengan ETA Oksibil 15:04 WIT.
Kemudian, pada pukul 15:00 WIT, tower Bandara Oksibil melakukan kontak dengan pesawat, tetapi tidak ada jawaban. Pukul 17:25 WIT, pesawat PK-YRR mendarat di Bandara Sentani dengan hasil nihil dikarenakan cuaca di daerah Abmisibil sudah gelap.
Terakhir, Kemenhub menyatakan pesawat Trigana Air yang hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Sentani menuju Bandara Oksibil, Papua, itu dikabarkan sudah ditemukan di Kamp 3, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang. Namun, belum jelas bagaimana kondisi pesawat, para penumpang dan awak saat ini.