news
Langganan

TRENDING SOSMED : Epic Cover Republika: Sindiran Telak Penanganan Bencana Asap - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos.com Newswire  - Espos.id News  -  Kamis, 8 Oktober 2015 - 14:10 WIB

ESPOS.ID - Cover Republika, Kamis, 8 Oktober 2015. (Istimewa/Twitter/republika)

Trending sosmed kali ini hadir dari sampul koran Republika.

Esposin, SOLO – Pemandangan menarik disuguhkan koran Republika edisi hari ini, Kamis (8/10/2015). Sindir lambannya penanganan bencana kabut asap, Republika membuat epic cover berita tertutup asap pekat.

Advertisement

“Saat tertutup asap semua berita menjadi sulit dibaca” demikian tulis Republika di halaman depan koran.

Kabut asap menutupi berita bertajuk “Cadangan Devisa Turun 3,6 Miliar DolarAS” dan “Harga Solar Turun.” Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi mengatakan Republika bersimpati dengan korban asap dan “ingin tunjukan sikap kita yang sangat kuat mendorong persoalan asap agar ditangani lebih serius.”

Cover koran Republika ini sempat menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter. Pengguna Twitter, ramai membagikan gambar sampul ini. Wartawan Kompas, Billy Chaerudin menjadi salah satu netizen yang mengapresiasi gambar ini.

Advertisement

Novelis Habiburachma El Shirazy tak mau ketinggalan. “Pesan scr grafis hlm depan Republika hari ini keren banget. Kalau pemerintah masih buta dan tuli kebangeten!” kata pria yang akrab disapa Kang Abik ini.

Bencana asap di sejumlah wilayah di Sumatra dan Kalimantan hingga kini belum teratasi. Hari ini, Kamis, pemerintah akhirnya menerima bantuan Singapura dan tengah mempertimbangkan bantuan dari beberapa negara lainnya untuk memadamkan api di hutan Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan kabut asap.

"Kita kemarin sudah minta bantuan, dan dibantu dari Singapura, masih dalam proses, Rusia, Malaysia, Jepang, yang kita harapkan bisa mempercepat penanganan," kata Presiden Jokowi seperti dilansir Antara, Kamis.

Advertisement

Jokowi mengaku menerima bantuan asing lantaran medan yang akan ditaklukan adalan kebakaran di lahan gambut. "Karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," tegasnya.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif