news
Langganan

Tragedi Sungai Sempor, 6 Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Diperiksa Polisi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Hamid Razak Harian Jogja  - Espos.id News  -  Sabtu, 22 Februari 2020 - 17:35 WIB

ESPOS.ID - Konferensi pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020), pascatragedi Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020). (Harian Jogja-Abdul Hamid Razak)

Esposin, SLEMAN -- Kepolisian sudah memeriksa enam orang terkait insiden susur sungai yang dilakukan siswa SMPN 1 Turi, Sleman. Hingga kini belum ada satu orang pun yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto mengatakan enam orang sudah dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Kepolisian masih akan mendalami kasus tersebut.

Advertisement

Keenam terperiksa merupakan orang-orang yang terkait langsung dengan insiden di Sungai Sempor tersebut, di antaranya guru sekaligus pembina pramuka di sekolah tersebut.

Tak Disangka! Ini Tanda-Tanda Rumah Dihuni Makhluk Halus Versi Indigo

"Tentu akan kami lakukan pemeriksaan siapa yang harus bertanggungjawab akan peristiwa ini. Pemeriksaan aturan-aturan dalam kegiatan Pramuka yang berisiko juga sedang kami dalami sehingga nantinya penyidik bisa menentukan para pihak yang akan bertanggungjawab," katanya, Sabtu (22/2/2020).

Advertisement

Hanya saja untuk siswa, katanya, belum dimintai keterangan. Kepolisian akan melihat dulu kondisi siswa yang saat ini masih mengalami trauma. "Semua pembina bisa saja menjadi tersangka. Tergantung hasil pemeriksaan nanti," katanya.

Video Viral Pengemasan Masker Diinjak-Injak di Lantai, Ini Klarifikasi Produsen

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Turi Tutik Nurdiana meminta maaf atas insiden hanyutnya para siswa saat kegiatan Pramuka menyusuri Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) sore, yang menyebabkan 8 orang meninggal dunia. Dia mengaku tidak diberitahu oleh para guru pembina.

Advertisement

"Kami mohon maaf atas kejadian yang tidak diduga ini. Kami juga memohon dukungannya atas anak-anak yang meninggal dunia," katanya saat jumpa pers di sekolah, Sabtu (22/2/2020).

Dijelaskan Tutik, kegiatan Pramuka yang digelar di sekolah bukan kali pertama digelar sekolah itu. Dia beralasan kegiatan tersebut sebagai implementasi dari Kurikulum 2013. Di sekolah, kegiatan tersebut digelar setiap Jumat sebagai bagian ekstra kurikuler dan biasanya digelar di dalam lingkungan sekolah.

Menantu Jokowi Bobby Nasution Datangi Fraksi Gerindra DPR, Potensi Lawan Kotak Kosong?

Kegiatan tersebut didampingi oleh tujuh guru sekaligus pembina Pramuka di sekolah. "Hanya saja pada Jumat kemarin kegiatan dialihkan ke luar sekolah. Memang ada perubahan kegiatan [dari dalam sekolah ke luar]," katanya.

Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif