by Insetyonoto Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 26 Januari 2018 - 16:15 WIB
Esposin, KARANGANYAR–Sebanyak 53 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Barat mengikuti lokakarya Peningkatan Keterampilan Dasar Instruksional (Pekerti).
Lokakarya yang digelar Politeknik Indonusa Solo bekerja sama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI Jateng ini berlangsung di Syariah Hotel Solo, Senin-Jumat (22-26/1/2018). (baca: PENIPUAN SOLO : Cerita Dosen dan PNS Kemenag Jadi Korban Hannien Tour)
Ketua Panitia Lokakarya Pekerti, Istiyawati, mengatakan Pekerti untuk meningkatkan kompetensi dosen, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogik.
“Sertifikat Pekerti bisa digunakan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dosen,” katanya kepada Esposin di sela-sela lokakarya, Kamis (25/1/2018).
Di sisi lain, selama mengikuti lokakarya para dosen mendapatkan 16 materi. Antara lain, tentang strategi peningkatan mutu pendidikan tinggi, teori belajar dan motivasi, model pembelajaran inovatif, serta rencana pembelajaran semester.
Di samping itu, para peserta lokakarya ini antara lain berasal dari Politeknik Indonusa, Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (Apikes) Citra Medika, Solo, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Duta Bangsa Solo, Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Universitas Pekalongan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah, Klaten, Universitas Sahid, Solo, dan Politeknik Triguna Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Nara sumber lokakarya ditentukan Kopertis Wilayah VI Jateng dari sejumah dosen antara lain Sunandar [Universitas PGRI Semarang], Wawan L [STMIK Sinar Nusantara Solo], Dewi Pujiastuti [Universitas Setia Budi Solo], Sunardi [Universitas Dian Nuswantoro Semarang, dan Lumijan [Undari Semarang],” imbuhnya.
Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng, D.Y.P Sugiharto, menambahkan Pekerti dalam rangka peningkatan kualitas dosen dalam penyusunan di bidang pendidikan dan pembelajaran.
“Berharap dengan mengikuti lokakarya ini dosen mampu memberikan alternatif jalan ke luar dalam pemecahan masalah yang dialami,” jelasnya.