by Haryono Wahyudiyanto - Espos.id News - Jumat, 15 Oktober 2021 - 09:12 WIB
Esposin, SOLO—Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meneliti varian susu sapi perah yang ramah terhadap saluran pencernaan. Penelitian ini diharapkan membuat masyarakat gemar minum susu, terlebih bagi penderita intoleransi laktosa.
Berawal dari banyaknya laporan kasus penderita intoleransi laktosa di Indonesia, Tim PKM-RE UNS mencoba mempelajari penyebab intoleransi laktosa. Menurut ketua tim Mohammad Ilham Dhiaurridho, salah satu penyebab intoleransi laktosa adalah keberadaan varian susu A1 yang mengandung asam amino proline pada rantai polipeptida beta kasein.
Keberadaan varian susu A1 ini mengandung polipeptida BCM-7 yang memengaruhi produksi dan aktivitas dari enzim laktase sehingga menyebabkan gangguan sistem pencernaan berupa sakit perut, kembung, kentut yang berlebihan, dan diare.
Baca Juga: Jaga Kualitas Susu, Peternak Sapi di Boyolali Pakai Pakan Alami
Baca Juga: Jaga Kualitas Susu, Peternak Sapi di Boyolali Pakai Pakan Alami
“Kekhawatiran kami adalah tidak tercukupinya asupan gizi masyarakat Indonesia karena enggan mengkonsumsi susu dengan alasan diare yang timbul setelah minum susu. Maka dari itu, tim kami melakukan penelitian dan menemukan bahwa terdapat sapi Friesian Holsten (FH) Indonesia yang dapat memproduksi susu varian A2 dan siap untuk dikembangkan sebagai sapi penghasil susu ramah sistem pencernaan,” ujarnya dalam rilis kepada Esposin, Jumat (15/10/2021).
Tim PKM RE UNS menganalisis gen beta kasein pada 12 ekor sapi perah FH Indonesia. Tim menemukan titik mutasi pada ekson 7 gen beta kasein menggunakan teknik DNA sequencing.
Baca Juga: Susu Jadi Komoditas Andalan Desa Banyuanyar Boyolali
Temuan pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar perbaikan mutu genetik sapi FH Indonesia yang mampu menghasilkan susu varian A2 yang ramah saluran pencernaan.
Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh peternak sapi perah, pemerintah, maupun industri untuk mengembangkan sapi FH dalam menghasilkan susu varian A2 sehingga kasus intoleransi laktosa dapat ditekan, kegemaran masyarakat dalam minum susu meningkat, dan asupan gizi tercukupi sehingga imunitas tubuh dapat dipertahankan terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.
Baca Juga: Mustakim Bertanding di Final PON Papua, Orang Tua di Klaten Deg-Degan
Tim ini beranggotakan mahasiswa Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian UNS. Tim diketuai oleh Mohammad Ilham Dhiaurridho dan beranggotakan Firmansyah Tristadika Prakosa, Firna Fauziatul Karimah, Salsabilla Ramadhana, dan Ine Febriantama.