by Redaksi - Espos.id News - Rabu, 27 Oktober 2010 - 09:50 WIB
Jakarta--Tim medis akan melakukan tes DNA pada jasad Mbah Maridjan. Langkah ini diambil untuk benar-benar meyakinkan bahwa korban meninggal yang ditemukan dalam posisi sujud di dapur rumah Mbah Maridjan itu benar-benar kakek 83 tahun itu.
"Kita masih menunggu tes DNA," kata Kepala Rumah Sakit dr Sardjito, Heru Krisno Nugroho, dalam jumpa pers di RS Sardjito, Jogja, Rabu (27/10).
Tim medis mengambil sampel DNA dari keluarganya. "Anaknya diambil sampelnya," ujarnya.
Namun Heru yakin, dengan melihat ciri fisik, jasad tersebut adalah Mbah Maridjan yang juga juru kunci atau kuncen Gunung Merapi.
"Secara fisik itu sudah membuktikan ciri-cirinya dari sarung dan batik," imbuhnya.
Mbah Maridjan menetap di Dusun Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Dia menjadi kuncen Merapi atas titah Sultan HB IX (alm). Pada 2006, namanya moncer karena bersikeras enggan turun dari Merapi dengan alasan belum saatnya Merapi meletus. Ketika Merapi meletus, material letusan tidak melewati kampungnya sehingga dia selamat.
dtc/rif