news
Langganan

TERORISME DI SOLO: Sejak 4 Bulan Lalu Fendi Berubah Jadi Tertutup - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rudi Hartono Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Jumat, 28 September 2012 - 19:44 WIB

ESPOS.ID - Seorang terduga teroris (tengah) dikawal ketat personel Densus 88 saat akan dibawa ke Jakarta di Mako Brimob Polda DIY, Baciro, Yogyakarta, Jumat (28/9/2012). Sebanyak enam terduga teroris yang ditangkap di Solo beberapa waktu lalu, dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Antara)

SOLO—Kediaman Fendi di Tuwak RT 001/RW 005, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (27/9/2012) digeledah Densus 88. Fendi merupakan nama baru terduga teroris selama dua pekan Densus obok-obok Solo.

Advertisement

Fendi yang mempunyai nama lengkap Wendi Febriangga, belum lama ini ditangkap di Poso. Wendi  alias Fendi merupakan warga Bekonang, Sukoharjo.

Lebih dari dua tahun ia mengontrak rumah milik Andi, 45 dan Satini, 41, yang beralamat di Tuwak RT 001/RW 005, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

Cukup banyak warga sekitar umah kontrakan Fendi telah curiga ada kejanggalan pada diri Fendi. Menurut tetangga dekat Fendi, Kamdi, 46, sikap Fendi tampak berubah cukup drastis sejak sekitar empat bulan lalu.

Advertisement

Waktu awal kali ia mengetahui Fendi mengontrak di rumah dekat rumahnya, sikap Fendi seperti warga lainnya. Ia bertutur sapa jika bertemu dengan warga lain. Namun, tanpa alasan yang jelas Fendi terlihat sangat berbeda.

Ia menjadi orang yang sangat tertutup. Ia seperti menyembunyikan sesuatu. Jika bertemu dengan warga ia tak menyapa.

“Dia itu enggak pernah ikut kegiatan kampung, apalagi srawung. Ia setiap hari membeli sembako di warung kelontong saya ini. Kalau saya tanya ia menjawab sekadarnya. Paribasan saya ini hanya tahu namanya panggilannya. Siapa dia sebenarnya, datang dari mana dan kegiatannya apa saja saya enggak tahu blas,” urainya.

Advertisement

Kecurigaan Kamdi semakin kuat dua bulan terakhir ini. Pasalnya, Fendi kerap didatangi orang mencurigakan. Tamu Fendi itu selalu orang yang bercelana cingkrang, mengendari motor dan memakai helm dengan kaca gelap. Tak sekali pun ia melihat tamu yang datang ke rumahnya itu terlihat wajahnya.

Wakil Ketua RT 001/RW 005 Tuwak, Ngadino, 54, ketika ditemui JIBI/SOLOPOS menyampaikan hal yang sama. Sejak mengontrak ia hanya mengumpulkan foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) kepada Ketua RT. Selebihnya Fendi tak pernah berkecimpung di kegiatan kampung. Ngadino mengaku dalam waktu sepekan belum tentu ia bisa berjumpa dengan Fendi.

“Ia itu enggak pernah mengisi kotak jimpitan di kontrakannya. Padahal nilainya kan enggak seberapa. Kalau istrinya itu bersikap biasa saja. Jika ada orang punya hajatan istri Fendi juga ikut rewang,” ucap Ngadiono. Ketika JIBI/SOLOPOS ingin melihat foto kopi KTP yang ada pada Ketua RT, yang bersangkutan tak ada di rumah karena menyelesaikan urusan di Jakarta.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif