by Arys Aditya Stefanus Arief Setiaji Jibi Bisnis - Espos.id News - Jumat, 8 September 2017 - 18:30 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah kembali ke Indonesia pascakunjungan kerja di Singapura dalam rangkaian kegiatan memperingati 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura.
Akan tetapi, kejadian-kejadian menggelikan masih saja tersisa saat Presiden Jokowi di Singapura, terutama saat menggelar temu kangen warga negara Indonesia di Singapura dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Salah satu yang menggelikan adalah dialog Presiden Jokowi dengan salah satu WNI yang bekerja di Singapura. WNI asal Banyuwangi yang bernama Nuryamsi Zakinah mengenakan busana Jawa itu seperti biasa harus menjawab pertanyaan dari Kepala Negara.
Salah satu yang menggelikan adalah dialog Presiden Jokowi dengan salah satu WNI yang bekerja di Singapura. WNI asal Banyuwangi yang bernama Nuryamsi Zakinah mengenakan busana Jawa itu seperti biasa harus menjawab pertanyaan dari Kepala Negara.
“Hadiahnya sepeda ya Pak?” katanya. Ucapan polos itu langsung mengundang gelak tawa para tamu undangan yang hadir di KBRI Singapura.
“Pertanyaannya, negara Indonesia ini adalah negara besar. Terdiri dari 17.000 pulau, sebutkan, enggak usah banyak-banyak. 1.000 pasti enggak bisa, 100 pasti enggak bisa, 10 enggak bisa. Sebutkan enam saja,” kata Presiden Jokowi berkelakar.
Merasa ada yang beda dari biasanya yang memperoleh hadiah sepeda, Zaki sepertinya enggan beranjak. “Nanti tak tinggali alamat ya Pak,” tuturnya.
Tak hanya itu, dia lantas bersalaman dengan Ibu Negara Iriana dan meminta swafoto. Dia juga meminta hal serupa kepada Presiden Jokowi.
Dalam kunjungannya itu, Presiden Jokowi mengundang para investor Singapura untuk berinvestasi di dua sektor yang sedang berkembang saat ini yaitu ekonomi digital dan pariwisata.
Hal itu disampaikan Presiden saat menjadi pembicara kunci dalam Indonesia-Singapore Business Forum, di Marina Bay Cruise Center, Singapura (7/9/2017).
“Saat ini, dari 13 perusahaan terbesar di dunia, delapan perusahaan merupakan perusahaan di bidang teknologi, jelas ini merupakan peluang bersejarah dalam revolusi digital saat ini,” kata Presiden, melalui siaran resmi.
Menurut Presiden, saat ini Indonesia tengah menikmati berkembangnya industri e-commerce dan berkembangnya perusahaan-perusahaan digital start-up dengan total nilai sekitar US$1 miliar.
“Dan mengingat besarnya pasar domestik kita, perusahaan-perusahaan tersebut masih akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu kita harus menata kembali hubungan antara Indonesia dan Singapura untuk merespons revolusi digital tersebut,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyebut kota Batam sebagai kota Indonesia terdekat ke Singapura, harus menjadi penyedia dan pelayanan produk-produk digital ke Singapura.
Ke depan, Presiden menyatakan Batam dapat menjadi jembatan digital untuk menghubungkan Singapura ke komunitas digital lainnya di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, dan kota lainnya.