by Newswire - Espos.id News - Sabtu, 5 Juni 2021 - 21:36 WIB
Esposin, JAKARTA - Mayoritas masyarakat Indonesia menyatakan tidak mau dipimpin Joko Widodo (Jokowi) di masa jabatan untuk periode selanjutnya.
Kesimpulan tersebut disampaikan lembaga survei Parameter Politik Indonesia berdasarkan pada hasil survei yang dilakukan 23 Mei 2021 hingga 28 Mei 2021.
Dari hasil survei terungkap, sebanyak 45,3 persen responden tidak setuju apabila Presiden Jokowi melanjutkan masa jabatannya menjadi tiga periode.
Standar WHO di RS Tak Diterapkan, 189 Nakes di Kudus Terpapar Covid-19
Sementara 25,3 persen responden setuju apabila Jokowi menambah masa jabatannya lagi untuk empat tahun ke depan. Sedangkan dalam survei yang melibatkan 1.200 responden, sisanya sebanyak 29,4 persen memilih tidak menjawab.
Mayoritas responden yang tidak setuju Jokowi lanjut tiga periode karena alasan tidak sesuai UUD 1945 atau konstitusi sebanyak 7,6 persen. Kemudian yang menyatakan tiga periode dirasa terlalu lama sejumlah 6,8 persen, kinerja Jokowi kurang bagus (5 persen), diskriminasi marak terjadi (4,3 persen), dan hukum yang tebang pilih (4 persen).
"Secara umum masyarakat tidak setuju karena terlampau mahal harganya, terlampau berisiko jika jabatan presiden tiga periode harus mengubah konstitusi dan waktunya cukup lama," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, dalam paparannya yang disampaikan melalui daring, Sabtu (5/6/2021).
Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya
Tanpa membawa nama Jokowi, mayoritas responden juga sebenarnya tidak menyetujui apabila pemerintah merealisasikan wacana presiden tiga periode. Sebanyak 53,5 persen responden mengetahui ada wacana tersebut, dan sebanyak 52,7 persen responden tidak menyetujuinya.
"Rata-rata tidak setuju, 52,7 persen tidak setuju, yang setuju 27,8 persen, selebihnya tidak menjawab, artinya, masyarakat tidak setuju jika jabatan presiden diubah menjadi tiga periode," tuturnya.
Tak Berangkatkan Haji 2021, Kemenag Bantah Anggapan Terburu-Buru
Survei yang dilakukan pada 23 Mei 2021 hingga 28 Mei 2021 itu melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 nomor ponsel yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei tersebut sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.